TNI AU Jelaskan Alasan Peti Jenazah Prada Indra Digembok

Kadispen TNI AU, Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah
Sumber :
  • tvOne/Miftakhul Erfan

VIVA Nasional – Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah angkat bicara soal kejanggalan keluarga usai melihat peti jenazah Prada Mochamad Indra Wijaya dalam kondisi digembok.

Pj Gubernur Jakarta Akan Libatkan TNI AU untuk Kirim Bantuan Logistik ke Kepulauan Seribu

Kata Indan, peti jenazah Prada Indra digembok karena mengikuti prosedur yang berlaku saat hendak mengirimkannya melalui pengiriman kargo.

Prada Mochamad Indra Wijaya

Photo :
  • VIVA / Sherly (Tangerang)
Danlanud Kolonel Alfian Pimpin Pasukan Tembus Daerah Terisolir Bantu Korban Bencana Alam Cianjur

"Kalau digembok itu kan prosedur naik kargo Airline, digembok memang. Peraturannya itu kan begitu," ujar Indan saat dihubungi wartawan, Rabu, 23 November 2022.

Indan memastikan tidak ada upaya untuk menutupi sesuatu melalui penggembokan peti jenazah. Selain itu, Indan juga menegaskan pihaknya tidak akan mentolerir jika nantinya benar terbukti ada tindakan penganiayaan berujung tewasnya Prada Indra.

Tutup Latihan Angkasa Yudha 2024, KSAU: Tingkatkan Kemampuan Berbasis Teknologi untuk Hadapi Ancaman Peperangan Modern

"Enggak ada (yang ditutup-tutupi). Kemudian, TNI AU tidak akan mentolerir tindakan kesalahan (aksi penganiayaan hingga menyebabkan Prada Indra tewas), itu enggak akan kita tolerir," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, tewasnya anggota Komando Operasi Udara (Koopsud) III, Prada Mochamad Indra Wijaya saat betugas di Biak, Papua menyisakan berbagai kejanggalan bagi pihak keluarga. 

Kakak Prada Indra, Rika Wijaya mengatakan salah satu kejanggalan yang dirasakan ialah saat keluarga menerima peti jenazah dalam kondisi digembok. Tidak ada kunci gembok yang ditinggalkan juga untuk membuka peti tersebut.

"Jadi sempat menyampaikan, apakah jenazah boleh dibuka? Dijawab, boleh dibuka. Namun, hanya boleh disaksikan pihak keluarga saja. Kemudian, pihak keluarga membuka dan ada kejanggalan lagi ketika membuka peti jenazah," ujar Rika dalam konferensi pers secara virtual, Rabu, 23 November 2022.

"Pihak keluarga bertanya, kunci gembok peti jenazah tersebut. Tapi, beliau (Mayor Adm Triyanto) menjawab tidak diberikan kunci dari Biak. Akhirnya keluarga membuka paksa gemboknya menggunakan palu," sambungnya.

Dikatakan Rika, kejanggalan sebetulnya sudah dirasakan sejak keluarga melihat video wajah jenazah Prada Indra yang ditutup menggunakan kapas hingga adanya permintaan agar segera dilakukan pemakaman. 

Kejanggalan itu semakin menguat setelah peti jenazah Prada Indra berhasil dibuka. Keluarga, kata Rika, histeris saat melihat adanya darah yang menembus kain kafan Prada Indra. 

"Akhirnya, kita buka seluruh bagiannya, dan terlihat luka lebam di bagian dada dan bagian perut. Saya melihat ada luka goresan, ini saya sendiri tidak bisa mendiagnosa ya karena hasil autopsi belum keluar," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya