Polri Sebut Korban Gempa Bumi Cianjur Sudah 90 Persen Teridentifikasi
- dok Polri
VIVA Nasional – Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengatakan Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri, berhasil mengidentifikasi korban gempa bumi Cianjur, Jawa Barat.
Gempa bumi dengan magnitudo 5,6 tersebut, mengguncang kawasan Cianjur dan sekitarnya pada Senin 21 November 2022.
"Laporan dari Kapusdokkes (Irjen Asep Hendradiana) untuk Tim DVI, korban-korban yang dirujuk ke rumah sakit bisa saya katakan 90% dapat teridentifikasi," kata Dedi Prasetyo pada Selasa, 22 November 2022.
Menurut dia, korban yang belum teridentifikasi tinggal sedikit lagi dan saat ini Tim DVI masih terus bekerja mengidentifikasi korban untuk menyerahkan kepada pihak keluarga.
"Jadi, yang menjadi fokus utama dari tadi malam dan hari ini yang penting adalah evakuasi korban dulu. Korban semaksimal mungkin dievakuasi dan diidentifikasi," ujarnya.
Saat ini, Dedi menyebut masih ada sekitar 30 orang korban yang tertimbun di dua desa yakni Nagrak dan Warungkondang. "Nah, pasukan semua tentunya akan fokus ke sana dalam rangka mengevakuasi korban," jelas dia.
Sebelumnya, Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan penanganan bencana pasca gempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur masih terus dilakukan tim gabungan sejak Senin, 21 November 2022. Kini, Pemerintah Kabupaten Cianjur menetapkan status tanggap darurat bencana.
“Pemerintah Kabupaten Cianjur mengeluarkan Surat Keputusan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Cianjur selama 30 hari, dimulai tanggal 21 November 2022 hingga 20 Desember 2022 yang ditandatangani langsung oleh Bupati Cianjur Herman Suherman,” kata Muhari.