Dirjenpas Cek Lapas Cianjur Pasca Gempa, Beberapa Fasilitas Rusak
- dok Ditjenpas
VIVA Nasional – Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas), Reynhard Silitonga mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Cianjur, Selasa, 22 November 2022. Kedatangan tersebut guna meninjau keadaan Lapas sekaligus menyerahkan bantuan pascagempa berkekuatan 5,6 magnitudo mengguncang Kabupaten Cianjur pada Senin siang, 21 November 2022.
Setibanya di Lapas Cianjur, Dirjenpas dipandu oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Barat, Maulidi Hilal dan Kepala Lapas Cianjur, Tomi Elyus meninjau kondisi lapas.
Sebelumnya dilaporkan, Lapas Cianjur turut terdampak gempa yang berpusat di kedalaman 10 KM barat daya Kabupaten Cianjur tersebut. Berbagai fasilitas rusak ringan hingga berat, seperti area perkantoran, blok hunian, branggang, dan pos jaga.
Gempa juga mengakibatkan satu petugas yang tengah berada bertugas di pos jaga yang rubuh dilaporkan mengalami luka berat dan delapan warga binaan luka ringan. Mereka pun telah mendapat perawatan di rumah sakit terdekat dan di klinik Lapas.
Dalam kunjungannya tersebut, Dirjenpas berdialog dengan warga binaan yang berada di posko evakuasi Lapas Cianjur. Ia menyampaikan ucapan duka cita dan berharap agar warga binaan selalu dalam kondisi yang aman.
“Kami turut merasakan dampak dari bencana alam yang yang tidak bisa kita hindari. Akibat gempa ini, terjadi beberapa gangguan terutama pada sarana dan prasarana Lapas. Ada warga binaan dan petugas yang terluka. Saya turut berduka atas musibah ini,” tuturnya.
Dirjenpas pun berpesan agar jajaran petugas dan warga binaan Lapas Cianjur tetap siaga bencana dan mengikuti imbauan dari pemerintah daerah. “Tetap siaga dan berlindung di tempat-tempat aman. Gunakan tempat evakuasi yang sudah disediakan. Jangan pernah berpikir untuk lari, yang penting selamatkan jiwa terlebih dahulu. Jangan berbuat hal yang tidak perlu atau negatif,” ujarnya.
Usai menyapa warga binaan, Dirjenpas bertemu mitra untuk membahas perbaikan sarana yang rusak akibat gempa.