Basarnas Pantau Lewat Udara Cari Korban Gempa Cianjur yang Belum Dievakuasi
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA Nasional – Badan SAR Nasional (Basarnas) melakukan penyisiran lewat udara menggunakan helikopter Basarnas HR-3604 di wilayah terdampak gempa di Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Gempa yang mengguncang pada Senin 21 November 2022 itu menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan jiwa.
Koordinator Humas Basarnas Bandung, Joshua Banjarnahor mengatakan penyisiran lewat udara dilakukan untuk pencarian korban lain yang terdampak gempa. Pencarian diantaranya disebar ke wilayah Cijendil, Gasol, RM. Shinta, Mangunkerta, Panembongan, Kampung pos dan Tapal kuda.
"Helikopter Basarnas melakukan pemantauan udara untuk memastikan titik terparah," kata Joshua Banjarnahor dalam keterangan tertulis, Selasa, 22 November 2022.
Berdasarkan hasil pantauan udara, wilayah terdampak paling parah berada di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Tim SAR menfokuskan pencarian di wilayah terdampak untuk memastikan korban sudah dievakuasi seluruhnya.
"Tim rescue Basarnas melakukan pencarian diduga korban tertimbun reruntuhan menggunakan alat CSSR (Collapse Structure Search and Rescue)," ujar Joshua
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat, korban yang hilang akibat gempa kemarin diduga mencapai 30 orang.
Sebelumnya, Kepala Basarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi menegaskan tim Basrnas Basarnas maupun Potensi SAR telah melaksanakan operasi SAR di sejumlah lokasi terdampak. Di sektor 1, tim SAR menyisir kawasan pusat gempa di Desa Tegallega Kecamatan Warung Kondang.
Sektor 2 di kawasan Desa Mangunkerta dan Desa Cijedil Kecamatan Cugenang. Sektor 3 di Kampung Gasol Kecamatan Cugenang dan Kawasan longsor di jalan nasional Cijedil.
Basarnas menjangkau kawasan-kawasan terpencil yang juga terdampak, dengan target prioritas menyelamatkan nyawa korban yang terdampak untuk secepatnya dievakuasi dan mendapatkan pertolongan medis.
Namun demikian, beberapa kendala yang dihadapi tim SAR diantaranya lokasi terdampak yang masif, akses jalan rusak sehingga jarak jangkau tim SAR menuju lokasi sedikit terhambat, dan banyaknya korban yang tertimbun reruntuhan karena kejadian siang hari dimana korban masih berada di dalam ruangan atau di dalam rumah.
Saat ini, semua tim Basarnas yang dikerahkan dilengkapi dengan peralatan urban SAR, diantaranya peralatan ekstrikasi dan peralatan Collapse Structure Search and Rescue (CSSR) hingga helikopter untuk pantauan udara
"Kami juga mengerahkan helikopter HR-3604 untuk melaksanakan pantauan dari udara, sekaligus untuk evakuasi medis udara jika diperlukan," imbuhnya.
Diketahui, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengonfirmasikan ada sebanyak 162 korban yang meninggal dunia dan 326 luka-luka akibat gempa merusak yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin.
Menurutnya data tersebut diterima berdasarkan call center Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Adapun para korban kini sudah dalam penanganan sejumlah rumah sakit yang ada di Cianjur.
Menurutnya para korban yang meninggal itu mayoritas merupakan anak-anak. Karena, kata dia, banyak anak-anak yang sedang berada di bangunan madrasah saat gempa terjadi.
"Kemudian ada dua hingga tiga lokasi jalan terisolir, jalan nasional tapi dilaporkan sudah kembali normal, sekitar lima mobil yang terperangkap, tapi laporannya belum masuk apakah sudah terevakuasi atau belum," kata Ridwan Kamil.