Perilaku Tak Lazim Keluarga Kalideres, Sisir Rambut Mayat Ibu
- VIVA/ Andrew Tito.
VIVA Nasional – Polisi kembali mengungkap sejumlah kelakuan tak lazim yang ditunjukkan oleh Dian Febbyana (42), salah seorang korban yang ditemukan tewas mengering di Kalideres. Terungkapnya kelakuan tak lazim ini ketika pegawai koperasi dan mediator jual beli rumah mendatangi rumah keluarganya pada Mei 2022 lalu.
Pada saat itu, pegawai koperasi datang untuk mengecek sertifikat rumah yang akan digadaikan. Untuk diketahui, paman Dian, Budiyanto Gunawan (68) berniat menggadaikan rumah tersebut setelah upayanya untuk menjual senilai Rp1,2 miliar tidak terwujud. Budiyanto juga menjadi salah satu korban yang ikut ‘mengering’.
Sang Ibu Sensitif Cahaya
Kemudian, pegawai koperasi meminta dipertemukan dengan pemilik sertifikat atas nama Renny. Dia pun kemudian menyebut ibu sedang tidur dan mengantar pegawai koperasi tersebut untuk masuk ke dalam kamar. Ketika kamar dibuka, pegawai koperasi mencium bau busuk dan diminta untuk tak menyalakan lampu oleh Dian karena ibunya sensitif cahaya.
Bersikukuh Masih Hidup
Bukan hanya itu, Dian juga bersikeras bahwa sang ibu masih hidup. Pernyataan itu disampaikan ketika pegawai koperasi menyadari bahwa Renny sudah menjadi mayat. Kondisi ini didapati ketika sang pegawai berupaya membangunkannya. Pegawai koperasi curiga karena Renny tidak bangun saat dibangunkan.
Tanpa sepengetahuan Dian, pegawai koperasi itu menyalakan flash ponselnya untuk melihat kondisi Renny. Ternyata Renny dilihat dalam kondisi sudah menjadi mayat, sontak saja petugas koperasi tersebut berteriak takbir.
Sisir Rambut Mayat Ibu
Bukan hanya itu, ketika itu Dian juga mengaku masih menyisir rambut sang ibu. Dian juga mengaku kepada pegawai koperasi, bahwa rambut sang ibu yang sejatinya sudah menjadi mayat itu rontok semua ketika disisir dirinya.
Dian Sering Menangis
Kelakuan tidak lazim lain yang disebut diperlihatkan oleh Dian kala itu adalah korban sering bengong dan menangis. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi mengungkapkan, saksi pegawai koperasi mengaku melihat Dian yang lebih banyak bengong dan menangis. Dian bahkan menyebutkan sang ibu tetap hidup, dikasih susu, dimandikan, layaknya orang tua.