BMKG Catat Sudah 117 Kali Gempa Susulan Terjadi di Cianjur hingga Selasa Pagi
- ANTARA FOTO
VIVA Nasional – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan sejak terjadi gempa magnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat, Senin, 21 November 2022 hingga Selasa, 22 November 2022 pukul 06.00 WIB, telah terjadi gempa susulan di Cianjur sebanyak 117 kali. Hal tersebut diungkapkan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
"Hingga pukul 06.00 WIB, 22 November 2022, telah terjadi 117 gempa susulan dengan terbesar tinggi getaran 4.2 dan terkecil 1.5 magnitudo," ujarnya kepada wartawan, Selasa, 22 November 2022.
Dia meminta masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Sebab, dikhawatirkan tidak kuat menopang dan ambruk jika sewaktu-waktu terjadi gempa susulan.
"Untuk sementara jangan memaksakan kembali ke rumah jika bangunannya rusak atau retak-retak," katanya.
Dwikorita pun mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada dan tidak serta-merta mempercayai informasi ataupun berita yang tidak jelas asal-usulnya juga tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Sejak kejadian kemarin, tambah Dwikorita, tim BMKG terjun ke lokasi bencana bersama BPBD Kota Cianjur untuk melakukan sosialisasi dan menenangkan warga masyarakat yang terdampak.
Sedangkan, mulai hari ini, lanjut dia, tim survei BMKG melakukan perekaman gempa-gempa susulan dan tingkat kerusakan, untuk menghasilkan peta makrozonasi dan mikrozonasi yang diperlukan untuk mendukung proses rekonstruksi dan penyempurnaan tata ruang.
“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal-kanal komunikasi resmi BMKG," ujarnya.
Diketahui, gempa bumi dengan magnitudo 5,6 melanda wilayah barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, pada Senin, 21 November 2022 pukul 13.21 WIB.
Menurut BMKG, pusat gempa bumi itu berada di koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 107,05 Bujur Timur, sekira 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur, pada kedalaman 10 km.
Gempa yang getarannya dirasakan hingga wilayah Jakarta, Bekasi, dan Bogor itu menurut BMKG tidak berpotensi menimbulkan tsunami.