Penyebab Kematian Sulit Diteliti, 2 Jenazah Keluarga di Kalideres Sudah Jadi Mumi

Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi di TKP Kalideres
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito

VIVA Nasional – Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi mengatakan, pihaknya menemukan dua jenazah keluarga di Kalideres, Jakarta Barat sulit untuk diteliti lantaran sudah menjadi mumi.

Hengki menambahkan, saat ini pihaknya bersama tim ahli forensik masih berupaya mengungkap penyebab kematian sekeluarga tersebut. Dia juga mengaku kesulitan untuk mengungkap kasus kematian misterius ini.

"Tingkat kesulitannya cukup tinggi karena sudah terjadi mumifikasi sekian lama. Yang jawab tim ahlinya nanti," kata Hengki saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Senin 21 November 2022. 

Hengki mengatakan, dua jenazah keluarga yang telah menjadi mumi tersebut adalah Rudiyanto Gunawan dan Renny Margaretha.

Polisi olah TKP kediaman rumah satu keluarga tewas di Kalideres, Jakbar.

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

"Mengenai mayat, Bu Renny dan sebagainya, ingat ada jenazah satu lagi atas nama Rudiyanto (Gunawan) yang ada di kamar belakang, ini yang juga sedang diteliti," ucap Hengki.

Lebih lanjut Hengki mengatakan bahwa, Reni Margaretha menjadi orang yang pertama meninggal dalam satu keluarga di Kalideres, Jawa Barat. Diperkiraan Margaret meninggal sejak 13 Mei 2022. 

"Sudah bisa ditarik kesimpulan bahwa ada yang meninggal pertama sejak 13 Mei. Diduga ini bernama ibu Margaret," pungkasnya.

Medan Terjal, Belasan Polisi Tarik Truk Logistik Pilkada 2024 Lintasi Pengunungan Nias Selatan

Sebelumnya diberitakan, Ditreskrimum Polda Metro Jaya terus melakukan upaya-upaya untuk mengungkap penyebab tewasnya satu keluarga di dalam rumah, di Citra Garden Satu Extension, RT. 07 RW. 15 blok AC5/7, Kalideres, Jakarta Barat.

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan, upaya yang dilakukan salah satunya adalah melibatkan beberapa ahli dalam pengungkapan kasus tersebut. 

Siswa Tertembak di Semarang, Warga dan Satpam Tak Melihat Ada Tawuran di Paramount

"Polisi masih melakukan pemeriksaan dengan melibatkan berbagai ahli. Diantaranya ahli labfor, ahli dokfor, Inafis. Untuk menggali penyebab kematian keluarga tersebut," kata Hengki kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Polisi olah TKP di rumah satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Andrew Tito
Polisi yang Tembak Pelajar hingga Tewas di Semarang Diperiksa Paminal

Tidak hanya itu, Hengki menyebut bahwa pihak kepolisian juga melibatkan ahli psikologi forensik yaitu autopsi psikologis. Dengan tujuan untuk mengidentifikasi penyebab suatu peristiwa kematian yang belum diketahui secara jelas.

Di sisi lain Ketua Apsifor, Reni Kusumowardhani mengatakan bahwa saat ini tim psikologi forensik telah mulai bekerja dan melakukan pemeriksaan. Dengan menggunakan metode seperti, cek dan analisis TKP, pemeriksaan dokumen serta wawancara dan observasi terhadap orang dekat yang pernah berinteraksi dengan keempat korban.

Hengki juga menyampaikan bahwa para ahli bekerja berdasarkan keilmuannya masing-masing. Kemudian juga melakukan interkolaborasi profesi dalam rangka scientific crime investigation. 

"Dari hasil interkolaborasi ini, akan digabungkan hasilnya dengan penyelidikan konvensional  yang nantinya diharapkan dapat membantu menemukan titik terang terkait sebab dan motif kejadian tersebut," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya