Ganjar Sebut Banyaknya Pengusaha Muda Buat Pertumbuhan Ekonomi Meningkat
- Istimewa
VIVA Nasional – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, mengajak pengusaha yang tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) berkolaborasi untuk mencetak enterpreneur muda yang kreatif, mandiri dan inovatif di berbagai sektor perusahaan.
Hal itu disampaikan Ganjar, setelah menghadiri gala dinner bersama para pengusaha HIPMI untuk menyambut Musyawarah Nasional (munas) HIPMI XVII yang akan diselenggarakan pada hari ini, Senin, 21 November 2022.
"HIPMI kita harapkan menjadi pionir untuk mendorong enterpreneur muda baru bersama pemerintah membuat pelatihan, membangun jejaring, memberikan akses, sehingga banyak nanti pengusaha muda yang muncul karena kita butuh banyak sekali pengusaha muda di Indonesia," ujar Ganjar di Pura Mangkunegaran, Solo.
Ganjar menyampaikan, lahirnya para pengusaha muda dapat membuat pertumbuhan ekonomi nasional meningkat. Pasalnya, dengan banyaknya pengusaha muda maka lapangan kerja baru juga semakin banyak yang terbuka.
Dengan demikian, tenaga kerja yang terserap akan semakin banyak dan tingkat pengangguran dapat berkurang, sehingga perekonomian nasional juga akan tumbuh.
"Ada pekerjaan rumah yang menunggu, menghadapi situasi yang tidak mudah dalam konteks dunia usaha. Kita optimis pertumbuhan ekonomi kita masih di atas 5 persen, maka menurut saya itu menjadi bagian dari harapan besar," jelas Ganjar.
Terkait kenaikan upah buruh maksimal 10 persen yang telah ditetapkan pemerintah melalui Permenaker Nomor 18 Tahun 2022 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2023, Ganjar mendorong kalangan pengusaha dan juga buruh untuk saling menerima keputusan tersebut.
Ganjar juga meminta pengusaha untuk tetap optimal dalam memberikan sumbangsih terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Sehingga Indonesia akan tetap bertahan, sebagai negara yang mandiri ekonomi ditengah situasi ekonomi global yang tidak stabil.
"Permenaker kan sudah ada ya, maka inilah yang semua harus tahu dan mesti menjaga. Karena tidak semua perusahaan berada pada posisi yang sama, namun banyak perusahaan yang untungnya tinggi karena situasi ini," kata Ganjar.