Airlangga Ajak Menteri APEC Tingkatkan Kualitas Investasi Ekonomi Hijau

Pertemuan Bilateral Presiden Jokowi dengan PM Selandia Baru Jacinda Ardern
Sumber :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

VIVA Nasional – Menteri Koordinator atau Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan apresiasi atas dukungan dari Selandia Baru untuk kepemimpinan ASEAN di Indonesia pada tahun 2023 mendatang. Airlangga mengucapkan terima kasih atas sikap dan dukungan dari Selandia Baru tersebut. 

Asosiasi Pedagang Kelontong Tolak Rancangan Permenkes Soal Kemasan Rokok Polos

Hal tersebut disampaikan oleh Airlangga saat mendampingi Presiden dalam Pertemuan bilateral dengan Selandia Baru bersama Menseskab dan Wamendag yang digelar di Bangkok, Thaliand, Jumat, 18 November 2022. "Pembahasan dukungan New Zealand kepemimpinan Asean di Indonesia 2023," Kata Airlangga. 

Pertemuan Bilateral Presiden Jokowi dengan PM Selandia Baru Jacinda Ardern

Photo :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden
7 Strategi Cerdas untuk Mengubah Krisis Ekonomi 2025 Menjadi Peluang

Dalam kesempatan itu, Airlangga juga berterima kasih atas apresiasi hasil dari penyelenggaraan KTT G20  di Bali baru-baru ini. Hal ini termasuk soal dukungan pengembangan energi terbarukan geothermal yang potensial di Indonesia juga pengembangan green hydrogen. 

Atas dasar itu, Airlangga mengajak, agar para Menteri Negara APEC untuk dapat meningkatkan kualitas investasi ekonomi hijau dan mempromosikan peningkatan kapasitas dan transfer teknologi. Airlangga mengatakan APEC perlu membentuk mekanisme pembiayaan untuk mendukung implementasi transisi hijau di ekonomi anggota.

OJK Sebut Pilkada 2024 Bakal Beri Dampak Positif ke Ekonomi Lokal

Indonesia sendiri, menurut dia, membutuhkan sekitar 322.8 miliar dolar AS untuk mencapai target National Determined Contribution (NDC) 2030, sehingga diperlukan mekanisme pembiayaan yang inovatif, termasuk dari sektor privat, komunitas internasional, atau bauran pembiayaan lainnya. Terkait mempromosikan peningkatan kapasitas dan transfer teknologi, ia menyampaikan bahwa ekonomi berkembang menghadapi keterbatasan kapasitas institusional dan kurangnya akses terhadap teknologi hijau.

Ilustrasi energi baru terbarukan.

Photo :
  • Inhabitat

Ia menekankan pentingnya APEC sebagai incubator of ideas untuk menggalang kerja sama konkret dalam mendukung pertukaran pengetahuan dan informasi, serta kolaborasi riset untuk mendukung transisi hijau yang merata di antara ekonomi APEC.

Selain itu, dia juga menyampaikan dukungannya terhadap inisiatif Bio-Circular Growth (BCG) Economy Model dan mengajak ekonomi APEC untuk berkolaborasi.

“Model ekonomi BCG sangat relevan dengan adanya berbagai tantangan di depan. Model ekonomi ini tidak hanya dapat mendukung kebutuhan ekonomi saat ini, tetapi juga mendukung keberlangsungan generasi masa depan kita,” ujar Menko Airlangga.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya