Ganjar Bicara Moderasi Beragama di Hadapan Ribuan Pelajar Magelang

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Nasional – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, menjadi pembicara pada Katolisitas Istimewa bertajuk 'Beragama dalam Nalar Publik' yang diselenggarakan SMA Pangudi Luhur Van Lith, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang pada Rabu, 16 November 2022.

Alasan PDIP Pecat Bobby Nasution karena Dukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024

Di hadapan ribuan siswa-siswi SMA Pangudi Luhur, Ganjar mengajarkan nilai-nilai toleransi yang harus dijunjung tinggi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Terlebih nilai toleransi yang wajib diterapkan antar sesama teman dan lingkungan sekitar, termasuk lingkungan sekolah.

"Bagaimana dalam relasi sosial antar anak bangsa itu baik, tentu ada moderasi beragama di dalamnya. Satu mereka punya kepekaan terhadap situasi dan kondisi, kedua mereka ingin berbuat," ujar Ganjar usai acara.

9,1 Juta Pemudik Diprediksi Masuk Jateng saat Libur Natal dan Tahun Baru

Ganjar melanjutkan, pentingnya memiliki rasa persatuan tinggi melalui butir-butir yang tertuang dalam Pancasila dewasa ini menjadi sangat penting. Bhinneka Tunggal Ika, kata Ganjar, jangan hanya diucapkan di mulut saja tetapi harus dilaksanakan.

SMK Medika Samarinda Juara Kompetisi Nasional Futsal Series 2024

Oleh sebab itu, Ganjar pun mendorong para tenaga pengajar untuk mampu menanamkan nilai-nilai tersebut kepada para siswa agar mereka dapat mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

"Saya sampaikan kepada mereka, satu harus membawa nilai-nilai kebersamaan, persaudaraan, gotong royong. Kalau mereka sudah tahu, maka persoalan itu bisa kita diskusikan," kata Ganjar.

"Inilah yang penting untuk dikomunikasikan, diceritakan terus menerus dan anak-anak mulai dari SMA ada kepedulian, ingin belajar, mudah-mudahan dipraktikkan," sambung Ganjar.

Menurut Ganjar, ketika Pancasila mampu diterapkan sedini mungkin pada anak maka sentimen-sentimen terkait agama, ras, suku dan golongan tidak terjadi lagi di masa mendatang.

"Sebenarnya ini modal sosial yang dimiliki oleh mereka dan bisa kita kembangkan untuk kita teruskan. Mudah-mudahan anak akan mempelajarinya dengan baik," kata Ganjar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya