Pengakuan Mahasiswa IPB Korban Pinjol: Selalu Diteror Debt Collector
- VIVA/Muhammad AR
VIVA Nasional – Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang menjadi korban penipuan modus pencairan dana melalui aplikasi belanja dan dibayar menggunakan pinjaman online (pinjol) mengaku diteror debt collector. Hal itu disampaikan saat undangan Rektor IPB Prof Arif Satria, Selasa malam 15 November 2022.
"Harapan aku, semoga masalah ini cepat terselesaikan karena ini masing-masing korban terus menerus diteror debt collector dan beberapa orang tua kami juga khawatir karena tagihan limitnya terlalu besar. Saya berharap juga mungkin dari pelaku bisa sampai ke hukum karena ini benar-benar kasus penipuan yang sangat besar sekali," kata Aurelia kordinator perwakilan mahasiswa, kepada wartawan.
Aurel mengungkapkan, teror semakin banyak dilakukan setelah para mahasiswa bersuara di media dan melaporkan kejadian ini ke Kepolisian. Teror tak hanya dilakukan debt collector, melainkan juga dilakukan pelaku yang menipu ratusan mahasiswa lainnya, Aisyah atau SHN.
"Iya si pelakunya itu. Jadi kebetulan saya dikontak melalui chat WhatsApp, si pelaku sudah mengetahui berita ini. Terus dia bilang, dia masih menyiasati akan bertanggung jawab membayar tagihan ini, meskipun tidak ada buktinya sama sekali sampai saat ini. Dan saya chat dia kan, dia jawab mau sampai kapan Aurel, gara-gara kamu saya sampai seperti ini. Tapi semenjak berita itu ramai, kata-kata yang di chat itu dihapus sama dia dan kebetulan sudah saya screenshot dan akan saya bagikan sebagai barang bukti ke polisi," ungkap Aurel.
Dalam pertemuan dengan rektor, Aurel menyampaikan, setelah ramai pemberitaan pihak rektorat langsung bergerak. Dan para mahasiswa yang menjadi korban masing-masing diundang untuk dipanggil pada pertemuan ini. Mahasiswa menjelaskan kronologi penipuan yang menimpa para mahasiswa.
"Untuk datang (dipanggil) ke rektorat di ruangan senat akademik bertemu dengan pimpinan Rektor, pak Arif Satria. Di sana kami menjelaskan kronologis kejadiannya secara rinci," kata Aurel.
Dari hasil pertemuan, lanjut Aurel, IPB akan memberi bantuan hukum melalui tim yang akan bekerjasama dengab kepolisian.
"Dari pertemuan pihak rektorat pun nantinya akan memberikan bantuan untuk seluruh korban dari mahasiswa IPB ini, yang mana nantinya akan bekerjasama dengan kepolisian kota bogor maupun polres kabupaten Bogor. Sesuai dengan bagaimana kronologisnya itu terjadi," jelas Aurel.