Berlaku Jam Malam di Area Pelabuhan Bali, Prajurit TNI AL Mulai Berpencar

VIVA Militer: Kapal perang TNI, KRI Yos Sudarso
Sumber :

VIVA Nasional – Menjelang pelaksanaan G20 tahun ini di Bali, TNI Angkatan Laut (TNI AL) memperkuat pengamanan di akses masuk ke wilayah Bali melalui perairan. Prajurit TNI AL mulai ditempatkan di titik-titik pelabuhan yang menjadi pintu masuk ke wilayah Bali, Selasa 8 November 2022 kemarin.

Hari Keberlanjutan Sedunia, Gotong Royong Bersihkan Sampah di Pantai Bali

Pasukan TNI AL, tengah mempertebal pengamanan disejumlah lokasi strategis seperti pelabuhan Benoa, Jalur Tol Laut Bali Mandara dan sektor laut di bawah Landasan Bandara I Gusti Ngurah Rai.   

VIVA Militer: KSAL Laksamana TNI Yudo Margono cek kesiapan Satgasla KTT G20

Photo :
  • Dispenal
Polda Bali Bekuk Pelaku Usaha Pegadaian Ilegal di Jembrana

Menurut Komandan Pangkalan TNI AL Denpasar, Kolonel Marinir I Dewa Nyoman Gede Rake Susilo yang juga merupakan Dansubsatgas PAM Pelabuhan menyampaikan bahwa, guna mengamankan akses masuk ke Bali melalui jalur laut, jajarannya telah menempatkan pasukan di sejumlah titik.

“Siapapun yang melintasi wilayah perairan ini akan diperiksa terlebih dulu, termasuk para nelayan yang keluar masuk melalui pelabuhan agar dilengkapi dengan identitas diri, karena akan di check oleh tim gabungan dari TNI AL dan Kepolisian. Selain itu telah disosialisasikan juga akan adanya jam malam pukul 22.00, untuk pembatasan aktifitas di area pelabuhan kepada para ABK maupun nelayan”, kata Kolonel I Dewa Nyoman Gede Rake, Kamis 10 November 2022 

Jenderal TNI AD Penyandang Gelar Akademik dan Kompetensi Terbanyak, Ada 12 Berbagai Bidang

Seperti diketahui, guna mengamankan pelaksanaan G20 ini khususnya pada Satuan Tugas Laut Pengamanan VVIP Presidensi G20 ini, TNI AL telah mengerahkan kekuatan dari unsur-unsur Kapal Perang Republik Indoensia (KRI), dimana seluruhnya dalam kondisi siap tempur. 

“Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan G20, merupakan kepercayaan, kehormatan serta kebanggaan. Di balik itu terkandung tanggung jawab dan tantangan bagi kita untuk memastikan pertemuan G20 aman lancar dan berhasil, Saya yakin kita mampu menjawab ini dengan gemilang,” tegas Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono. 

Pengamat militer dan pertahanan Connie Rahakundini Bakrie

Photo :
  • Instagram Dr. Connie Rahakundini Bakrie

Sementara itu pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie menilai jika keamanan G20 berisiko tinggi apalagi ada 2 negara yang sedang berperang yakni Rusia dan Ukraina. Faktor keamanan Presiden Putin dan Zelensky pun menjadi taruhan. "Saya pribadi sangat menghawatirkan jika terjadi sesuatu apa di Bali pada beliau karena jika Rusia kehilangan Presiden seperti Putin saat ini, itu sama dengan kita kehilangan Soekarno di detik-detik kemerdekaan Indonesia," katanya, Kamis.

Namun, Connie mengapresiasi pengamanan yang dilakukan TNI. "Saya kira apapun yang dilakukan TNI patut diapresiasi setinggi-tingginya, tetapi tidak berarti semua persiapan harus dibuka ke publik sebagai ajang show off," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya