Taqy Malik Lelang Sepeda Rp 777 Juta ke Reza Paten, Uangnya Dipakai Bangun Masjid

Kuasa hukum penceramah sekaligus youtuber Taqy Malik, Dedy DJ
Sumber :
  • VIVA/Yeni Lestari

VIVA Nasional – Kuasa hukum penceramah sekaligus youtuber Taqy Malik, Dedy DJ mengatakan uang Rp777 juta yang diterima kliennya dari hasil lelang digunakan untuk pembangunan masjid di Kota Bogor. Hal itu diungkap Dedy usai mendampingi kliennya, Taqy Malik menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri.

Brigjen Mukti Tegaskan Penangkapan DPO Narkotika di Thailand Tak Ada Kaitan dengan Fredy Pratama

Diketahui, Taqy Malik melelang satu unit sepeda Brompton. Kemudian, lelang tersebut dimenangkan Reza Shahrani alias Reza Paten dan dibeli dengan harga Rp777 juta. Reza Paten merupakan salah satu tersangka kasus dugaan penipuan robot trading Net89.

"Siapa pembeli tertinggi, di situlah uangnya. Uang itu diserahkan pada saat waktu membeli lahan tanah itu dan sudah jadi (masjidnya)," ujar Dedy kepada wartawan di Bareskrim Polri, Kamis, 10 November 2022.

Viral! Penipuan Berkedok Video Call Pakai Wajah Baim Wong Telpon Orang Kantor Kejaksaan, Warganet: Salah Sasaran

Reza Paten dan Taqy Malik

Photo :
  • VIVA / Ichsan Suhendra

Dedi menyebut, aliran uang yang diterima dari hasil lelang untuk pembangunan masjid di Kota Bogor itu bertujuan untuk kemaslahatan umat.

Rumah Tidak Dapat, Uang Ratusan Juta Milik Wanita Cantik Ini Malah Raib Digelapkan Vendor

"Bahwa uangnya dipergunakan untuk kepentingan pembangunan yayasan Masjid Malikal Mulqi yang berada di Kota Bogor dan itu sudah selesai semua pembangunannya. Jadi tidak ada kewajiban mas Taqy Malik untuk mengembalikan uang itu karena peruntukkannya jelas untuk kemaslahatan umat," tuturnya.

Lebih jauh, Dedy menyebut tidak ada pembicaraan terkait pengembalian uang lelang itu di antara kliennya dengan penyidik Bareskrim Polri. 

"Tidak, tidak ada karena uang itu sudah digunakan untuk keperluan masjid. Uang itu digunakan untuk masjid, untuk kebutuhan kepentingan masyarakat banyak," tandas Dedy.

Seperti diketahui, Taqy Malik menjadi salah satu publik figur yang dilaporkan terkait dengan kasus dugaan penipuan robot trading Net89. 

Penipuan Robot Trading

Pelaporan ini diwakili oleh Muhamad Zainul Arifin selaku kuasa hukum korban dugaan penipuan robot trading Net89. Ia mengatakan, terdapat 230 orang menjadi korban dugaan penipuan robot trading itu.

Pasalnya, dari 134 orang yang dilaporkan oleh Zainul, lima diantaranya merupakan publik figur. Para pelaku diduga telah melakukan dugaan penipuan terhadap korbannya senilai kurang lebih Rp 28 Miliar.

"Dari proses ini ada 134 para pelaku yang diduga melakukan tindak pidana ini, lima orang yang diduga publik figur, kemudian ada tujuh orang foundernya, ada lima orang CEO-nya, ada 37 orang terkait leadernya, 51 orang terkait dengan exchanger, jadi total ada 134 orang," ujar Zainul kepada wartawan, Rabu 26 Oktober 2022.

Kata Zainul, dari para pelaku yang dilaporkan tersebut kelima orang diantaranya adalah publik figur. Mereka adalah YouTuber, Atta Halilintar, Taqy Malik, Kevin Aprilio, Adri Prakarsa dan Motivator, Mario Teguh. Mereka diduga ikut menikmati uang hasil dugaan penipuan melalui robot trading Net89 itu.

"Kalau Atta Halilintar diduga lelang bandana ya Rp2,2 miliar dari foundernya Net89, Reza Paten. Kemudian Taqy Maliq dia menerima dari lelang sepeda Brompton Rp700 juta diduga TPPU Pasal 5," kata dia.

Kemudian, Mario Teguh disebut memiliki peran sebagai leader atau endorse, dan Founder Billions Group Net89. Ia juga diduga ikut terlibat dalam mempengaruhi para korban untuk menjadi salah satu jadi member Net89.

Selanjutnya, Kevin Aprilio dan Adri Prakarsa diduga juga ikut mempromosikan Net89 lewat media elektronik, seperti mempromosikan melalui aplikasi zoom meeting.

Kelima publik figur yang dilaporkan ke Bareskrim Polri itu disangkakan dengan Pasal 5 Ayat (1) Jo Pasal 2 Ayat (1) Undang-undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), dan Pasal 45A Ayat (1) Jo Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Pengacara pelapor kasus penipuan robot trading Net89 di Youtube Atta Halilintar

Photo :
  • VIVA/Zendy Pradana

Tak hanya itu, korban melalui kuasa hukumnya juga melaporkan Founder Group Member Net89 yakni, Group Podosugi atas nama Reza Shahrani Paten, Group Autosultan atas nama Arga Rizkian, Billions Group atas nama Mario Teguh, Group The Magnet Dollar atas nama Novero Aditiya, Group Dollar Hunter atas nama Guruh Maulana, dan Group World Supreme Team atas nama David Josade.

Kemudian, ada lima owners Net89 yang diduga ikut terlibat juga dilaporkan. Mereka adalah Andreas Andreyanto, Sammy Law atau Lauw Swan Hie Samuel, Eko Kukuh Wibowo, Budi Sukandi, Daniel Sukamto, dan Duwi Sudarto Putra.

"Terkait dengan badan hukum ada tiga, yaitu PT Simbiotik Multitalenta Indonesia, PT Cipta Ast Digital, dan PT Indonesia Digital Exchange," tutur dia.

Selanjutnya, tujuh terlapor lainnya adalah Founder Net89. Lalu ada 21 orang berperan sebagai exchangers atau sub-exchangers Net89, 51 orang yang berperan sebagai Founder dan Topaz Grub Member Podosugi, 37 orang yang berperan sebagai Founder dan Topaz Grub Member Autosultan, 4 orang yang berperan sebagai Founder dan Topaz Grub Member Billions Group.

Laporan dugaan tindak pidana penipuan melalui robot trading ini telah diterima Bareskrim Polri. Laporan polisi (LP) teregistrasi dengan nomor: LP/B/0614/X/2022/SPKT/Bareskrim Polri tanggal 26 Oktober 2022.

8 Tersangka

Kombes Nurul Azizah

Photo :
  • VIVA / Ahmad Farhan

Hingga saat ini, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri telah menetapkan delapan orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan penipuan robot trading Net89. Salah satu tersangka ialah Reza Shahrani alias Reza Paten.

"Untuk kasus robot trading Net89 telah ditetapkan 8 orang tersangka," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Nurul Azizah dalam keterangannya, Senin, 7 November 2022.

Delapan tersangka itu yakni RS, AL, HS, FI dan D yang merupakan sub exchanger Net89 PT SMI. Kelimanya merupakan tempat tujuan para member untuk mendepositkan dana dan asal pencairan dana kepada para member Net89.

Kemudian AA, selaku pendiri atau pemilik Net89 PT SMI yang memberikan petunjuk tentang skema bisnis dan cara memasarkan investasi robot trading. Lalu, LSH, selaku direktur Net89 PT SMI yang selalu bersama-sama dengan AA. Terakhir, ada ESI yang berperan sebagai founder Net89 PT SMI yaitu tempat tujuan para member mendepositkan dananya dan asal pencairan dana kepada para member Net89 PT SMI.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya