Kata Hendra Kurniawan soal Ismail Bolong yang Ngaku Ditekan terkait Tambang Ilegal

Brigjen Hendra Kurniawan,
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Nasional – Nama eks Karo Paminal Divisi Propam Polri, Hendra Kurniawan disebut - disebut sebagai sosok yang mengintimidasi Ismail Bolong dalam mengungkap penerima uang tambang ilegal di Kalimantan Timur (Kaltim). 

Hendra Kurniawan diketahui menjadi terdakwa obstruction of justice kasus pembunuhan Brigadir Yosua dan menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) hari ini, Kamis 10 November 2022.

Brigjen Hendra Kurniawan, Sidang Lanjutan Saksi-saksi

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Usai menjalani sidang, awak media menanyakan betul tidaknya pernyataan Ismail Bolong soal mendapat intimidasi dari petinggi Propam Mabes Polri, yaitu Hendra Kurniawan. 

Berdasarkan pantauan VIVA di PN Jaksel, terlihat Hendra Kurniawan keluar dari ruangan sidang memakai kemeja lengan panjang berwarna hitam. Setelah memakai rompi tahanan, Hendra mengatakan soal Ismail Bolong untuk ditanyai ke ke kuasa hukumnya, yaitu Henry Yosodiningrat. 

"Tanya saja pak Henry Yoso nanti, tanya saja ya," kata Hendra kepada wartawan di PN Jaksel, Kamis 10 November 2022. 

Brigjen Hendra Kurniawan, Sidang Pemeriksaan Saksi

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
7 Orang Diduga Terlibat TPPO ke Kamboja Ditangkap, Begini Modus Pelaku

Sebagai informasi, Ismail Bolong menjadi viral setelah dirinya menyebut Kabareskrim Polri, Komisaris Jenderal Polisi Agus Andrianto diduga menerima uang hasil tambang ilegal di Kalimantan Timur (Kaltim). Berbanding terbalik dengan video sebelumnya, Ismail Bolong membuat video klarifikasi yang diunggah oleh di media sosial. Salah satunya di instagram @majeliskopi08.

Dia menegaskan dipaksa membuat video testimoni tersebut oleh mantan Karopaminal Divisi Propam Polri Brigjen Pol Hendra Kurniawan.

Kaltim Raih 3 Penghargaan di Ajang APBD Award 2024, Ini Sebabnya

Ismail Bolong ngaku serahkan uang ke pejabat Polri

Photo :
  • Instagram @terangnedia

Dalam video tersebut, Ismail turut menyampaikan permohonan maaf kepada Kabareskrim dan memastikan bahwa dirinya tidak pernah bertemu atau menyetorkan uang.

Lebih dari 100 Ribu Personel Gabungan Dikerahkan Saat Operasi Lilin 2024

"Nama saya Ismail Bolong saya saat ini sudah pensiun dini dari anggota Polri aktif mulai bulan Juli 2022. Perkenankan saya mohon maaf kepada Kabareskrim atas berita viral saat ini yang beredar. Saya klarifikasi bahwa berita itu tidak benar dan saya pastikan berita itu saya tidak pernah komunikasi sama Pak Kabareskrim apalagi memberikan uang. Saya tidak kenal," ujar Ismail Bolong dalam video tersebut, dikutip Minggu 6 November 2022.


Ismail Bolong mengatakan, dirinya mendapat tekanan dari pihak Paminal Mabes Polri dan video tersebut dibuat pada bulan Februari 2022 lalu. Kemudian, pihak Mabes Polri, kata dia, datang dan melakukan pemeriksaan terhadap dirinya. 

"Saya perlu jelaskan bahwa pada bulan Februari itu datang anggota Mabes Polri dari Paminal Mabes Polri memeriksa saya untuk memberikan testimoni kepada Kabareskrim dalam penuh tekanan dari Pak Hendra, Brigjen Hendra," katanya. 

Ismail Bolong sempat mendapat ancaman dari Brigjen Hendra bahwa dirinya akan dibawa ke Jakarta jika tidak membuat video testimoni tersebut. 

"Brigjen Hendra pada saat itu saya komunikasi melalui HP melalui anggota Paminal dengan mengancam akan bawa kamu ke Jakarta kalau nggak mau melakukan testimoni," ucap Ismail Bolong.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya