Mantan Pengikut NII di Garut Dapat Pembinaan Berkala

Mantan Pengikut NII di Kabupaten Garut Mendapat Pembinaan dari MUI
Sumber :
  • VIVA/ Diki Hidayat

VIVA Nasional – Puluhan orang mantan pengikut Negara Islam Indonesia (NII) dan Darul Islam (DI) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, dikumpulkan untuk mendapatkan pembinaan berkala oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut.

Lemhannas dan MUI Sepakat Perkuat Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan

Ketua MUI Kabupaten Garut, KH. Sirojul Munir mengatakan bahwa pembinaan tersebut sangat penting agar mereka tak kembali keajaran sebelumnya yang dibawa oleh NII maupun DI.

"Jadi mereka mantan pengikut NII dan DI yang telah ikrar setia kembali kepada NKRI, harus terus dilakukan pembinaan," ujarnya, Sabtu 5 November 2022.

Boikot Produk Terafiliasi Israel Bikin Masyarakat Pindah ke Produk Lokal, MUI: Sangat Positif

Pembinaan meliputi penguatan ideologi kebangsaan, agar mereka tak terpengaruh untuk bergabung dengan organisasi terlarang. Selain itu, para mantan pengikut NII dan DI perlu dilakukan pembinaan dan pemberdayaan ekonomi. Dengan harapan, mereka bisa mandiri saat berada di tengah-tengah masyarakat.

"Selain lemahnya ideologi kebangsaan, mereka bisa terjerumus mengikuti aliran atau ajaran sesat juga karena lemahnya perekonomian," ungkap Munir.

Bak Film Action, Tersangka Narkoba Kabur Lewat Atap Lompati Genteng Rumah Nahas Dikepung Polisi

Lanjut Munir, saat ini di Kabupaten Garut sekitar 300 orang pengikut NII dan DI yang secara terbuka kembali setia kepada NKRI. Sekitar 1.000 orang kembali setia kepada NKRI secara sembunyi-sembunyi dengan alasan takut mendapat teror dari pimpinan NII dan DI.

"Namun hingga saat ini, masih ada sekitar 20 ribu orang yang hingga saat ini menjadi menjadi pengikut NII dan DI," katanya.

Munir juga menjelaskan jika tingginya angka pengikut NII dan DI di Kabupaten Garut, akibat iming-iming 2 pencapaian. Yaitu masuk surga dan mendapat jabatan tertinggi dalam hidupnya. Disamping itu pemahaman agama dan lemahnya perekonomian menjadi faktor lain tingginya jumlah pengikut NII dan DI.

"Jadi iming-iming jika berhasil mendirikan negara Islam maka secara ekonomi mereka akan sejahtera dan para pengikut yang berhasil bisa berpeluang mendapat jabatan tinggi," paparnya.

Sementara itu sejumlah mantan pengikut NII mengaku lega dan bahagia setelah bisa kembali kepangkuan NKRI. Setelah sebelumnya selama bertahun-tahun telah berhasil dicuci otak oleh paham radikalisme.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya