Forum R20 dan G20 Dinilai Momen Negara Dunia Hidup Rukun

Forum Religion Twenty (R20) di Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali.
Sumber :
  • TVNU

VIVA Nasional – Direktur Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Asep Saepudin Jahar menilai forum R20 menjadi momen penting bagi Indonesia dan Islam Indonesia. Menurut dia, isu utama forum R20 membahas tentang pemahaman, pengalaman dan bagaimana seharusnya kehidupan beragama diarahkan.

Pra MLB NU Usulkan Daftar Calon Ketum PBNU, Tak Ada Nama Gus Yahya

"Bagi saya, NU dan Indonesia memiliki peran penting dalam forum ini, dimana NU sebagai organisasi terbesar di dunia," kata Asep melalui keterangannya pada Sabtu, 5 November 2022.

Presiden Jokowi memberikan sambutan melalui video di acara R20

Photo :
  • Tangkapan layar Youtube TVNU Televisi Nahdlatul Ulama
Kelompok yang Gulingkan Assad Berambisi Politik Berkedok Agama, Menurut Alumnus Suriah

Asep salah satu perwakilan yang hadir dalam forum R20 ini menjelaskan, bahwa forum tersebut membahas beberapa isu diantaranya agama harus menjadi nilai penguat masyarakat untuk kedamaian dan menjaga kemanusiaan.

Kemudian, kata Asep, perbedaan dalam ajaran agama dilihat sebagai keunikan teologis masing-masing. Namun, lanjut dia, yang dikedepankan yaitu nilai-nilai keadaban dan keadilan yang harus diwujudkan.

Muncul Isu MLB PBNU, Waketum PKB Duga Karena Keresahan dari Daerah

"Terakhir, agama-agama di dunia harus bersatu dan bersama-sama dalam menjaga kedamaian dalam kehidupan beragama. Bagi saya, forum R20 dan G20 adalah momen penting bagi Islam Indonesia untuk dunia sebagai contoh kehidupan yang rukun," ujar Guru Besar Sosiologi Hukum Islam UIN Jakarta ini.

Ketua Umum PBNU Gus Yahya saat konferensi pers R20 di Bali

Photo :
  • VIVA/Natania

Maka dari itu, Asep mengatakan pemahaman dan kajian studi Islam serta agama-agama di lembaga pendidikan, mulai tingkat dasar hingga Perguruan Tinggi harus diperkuat dengan konsep pemahaman toleransi, moderasi dan penguatan nilai bersama.

Selain itu, kata Asep, lembaga pendidikan dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama harus bersatu padu dalam merumuskan pembelajaran keagamaan, pemahaman agama yang inklusif, moderat dan toleran. 

"Sebab itu, pendidikan agama perlu mendapat perhatian khusus karena ia berdampak dalam kehidupan sosial," jelas dia.

Disamping itu, Asep menambahkan Indonesia harus menghadirkan model kehidupan beragama yang plural dan harmoni dalam momen penting forum R20 dan G20 di Bali. Secara global, lanjut dia, Indonesia harus mendorong perdamaian dunia dalam segala hal baik agama, ekonomi dan politik. 

"Nah, UIN dan Kementerian Agama harus ambil momen ini terdepan," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya