AKBP Ridwan Sebut Ferdy Sambo Pukul Tangan ke Tembok saat Cerita Istrinya Dilecehkan

Mantan Kasat Reskrim Polres Jaksel AKBP Ridwan Soplanit bersaksi di sidang
Sumber :
  • Youtube

VIVA Nasional – Mantan Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Ridwan Rhekynellson Soplanit memberikan kesaksian di sidang lanjutan terdakwa Hendra Kurniawan. Dia mengatakan sempat melihat Ferdy Sambo memukul tembok dengan keras sambil menahan nangis.

Jasad Wanita Tanpa Kepala Dibawa Keliling Bandara Soetta, Dibilang Pelaku Bingkisan Ikan Tuna

Hendra Kurniawan merupakan salah satu terdakwa obstruction of justice atau merintangi penyidikan dalam kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J

Mulanya, majelis hakim bertanya kepada Ridwan Soplanit apakah dirinya mendatangi TKP penembakan di rumah dinas Ferdy Sambo. Kemudian, Ridwan menjawab dia datang dan melihat mayat Brigadir Yosua.

Pembunuh Wanita Tanpa Kepala di Muara Baru Nyabu Dulu Sebelum Eksekusi Korban, Ini Buktinya

"Setelah liat kejadian itu ada mayat ada apa lagi? Pecahan kaca?," tanya Hakim kepada Ridwan Soplanit di ruang pengadilan PN Jaksel, Kamis 3 November 2022.

Pembunuh Wanita Tanpa Kepala Kupas Kulit Telunjuk dan Jempol Korban, Apa Alasannya?

"Betul. Saat saya lihat ada mayat ada pecahan kaca, ada retakan cermin. Kemudian ada tembakan di beberapa lubang pada dinding di tangga. Ada beberapa selongsong peluru saya lihat di lantai," jawab Ridwan.

Kemudian, Ridwan juga melihat ada senjata dan beberapa peluru di lantai.

"Ada beberapa selongsong peluru saya lihat di lantai. Senjata masih ada, saya lihat ada satu, saat itu saya belum melihat langsung untuk spesifik jenis senjata," kata Ridwan.

Ridwan Soplanit juga mendengar penjelasan Ferdy Sambo setelah penembakan berlangsung. Ferdy Sambo, kata dia, menyatakan penembakan itu terjadi karena istrinya dilecehkan.

Dimana tembak-menembak tersebut merupakan skenario dari Ferdy Sambo. Hal yang sebenarnya terjadi adalah tidak ada tembak-menembak antara Bharada E dengan Brigadir Yosua.

Ferdy Sambo saat menyampaikan permohonan maaf kepada orang tua Brigadir J

Photo :
  • Youtube

"Saat dia sambil menjelaskan, kemudian pada saat dia menunjukkan ke arah pintu kamar, bahwa dia bilang 'ini sebenarnya kejadian akibat dari istri saya dilecehkan'. Siap itu kata FS. 'Ini istri saya dilecehkan dan peristiwa ini juga sebelumnya di magelang'. FS sempat sampaikan itu," kata Ridwan.

Ridwan melihat ekspresi wajah Ferdy Sambo pada saat itu. Dia mengatakan tangan kanan Ferdy Sambo memukul ke arah tembok dengan keras sambil menahan nangis.

"Kemudian sambil ngobrol, tangan kanannya menepuk ke arah tembok dengan keras, kemudian kepalanya nyandar di tembok dan dia kembali lihat saya. Saya liat Ferdy Sambo matanya udah berkaca-kaca seperti sudah mau menangis tampak sedih," tutur Ridwan.

Pimpin Olah TKP

Sebelumnya, Ridwan Soplanit mengakui memimpin pertama kali untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) terkait tewasnya Brigadir Yosua.

Awalnya, Ridwan Soplanit diminta oleh Ferdy Sambo untuk datang ke lokasi. Saat dirinya tiba di lokasi, Ridwan telah melihat Yosua sudah tergeletak.

"Saya yang pimpin yang mulia, kemudian pembagian tugas mulai dari pemotretan secara umum kemudian melakukan pemotretan secara spesifik," ujar Ridwan kepada Hakim.

Mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel AKBP Ridwan Rheky Nellson Soplanit

Photo :
  • Instagram: KH_infotainment

Kemudian, saat itu Soplanit langsung menghubungi tim Satreskrim dari Polres Metro Jakarta Selatan untuk membantu melakukan olah TKP tersebut. "Saat itu yang datang AKP Samual, Ipsda Arsyad, Bripka Danu, Aiptu Sulat Abo, kemudian ada Iptu Martin Briptu Mandesa," ucap Ridwan.

Singkat cerita, Ferdy Sambo tak menjelaskan waktu kejadian tembak menembak itu kepada eks Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan.

Meski demikian, saat Ridwan mengetahui Yosua sudah dalam kondisi tergeletak, dirinya belum memanggil mobil ambulans. Lantaran masih harus ada yang digali dari jasad Yosua. 

"Saat di situ sebelum mereka masuk saya lakukan APP sebentar atau pengarahan dalam hal ini saya sampaikan ada lokasi titik di tengah ruangan di mana terjadi tembak menembak yang mana terpisah dari atas tangga ke arah lantai bawah," jawab Ridwan. 

Ilustrasi mayat/jenazah.

Kronologi Anak Bunuh Bapak Gegara Tidak Diberi Uang Rp300 Ribu

Tidak hanya sang ayah, istri Sarpudin, yang juga ibu kandung dari pelaku berinisial FB, turut menjadi sasaran serangan brutal tersebut.

img_title
VIVA.co.id
5 November 2024