5 Hal yang Bikin RI Potensi Jadi Lumbung Pangan Dunia

Petani memanen padi di Bali
Sumber :
  • AP Photo/Firdia Lisnawati

VIVA Nasional – Associate Professor Bina Nusantara University Haryono mengatakan Indonesia berpotensi menjadi lumbung pangan dunia. Pasalnya, Indonesia merupakan salah satu wilayah tropika yang memiliki biodiversitas tinggi. Keanekaragaman hayati di wilayah tropika memiliki nilai lebih dibandingkan wilayah nontropika. Ini merupakan hal yang potensial bagi ketersediaan pangan di masa depan.

Menko Pangan Zulhas Optimis Tahun Depan Setop Impor Gula

"Center of gravitiy (pusat pertanian pangan) ada di tropika. Indonesia, Brasil, dan sebagian di Afrika. Itu mengapa pentingnya pertanian Indonesia," kata Haryono, Rabu 2 November 2022.

Ilustrasi Petani. Sumber: unsplash.com

Photo :
  • vstory
Penyerapan Hasil Panen Tembakau Diperkirakan Tergerus Akibat Aturan Ini

Oleh karena itu, kata Haryono, sangat penting bagi Indonesia untuk mendesain pertanian berkelanjutan yang bermanfaat bukan hanya bagi manusia, namun juga untuk kelestarian dan kualitas lingkungan.

"Kualitas, standar, inovasi produk pangan harus maju untuk kemakmuran rakyat Indonesia dan bagian dari program Feed the World," kata dia.

250 Ribu Petani Tebu Ikrar Anti Narkoba, Kepala BNN: Sesuai Asta Cita Presiden

Menurut Haryono, ada lima pendekatan yang bisa dilakukan untuk mendukung masa depan pertanian Indonesia. Pertama, menerapkan tiga pilar pembangunan pertanian berkelanjutan.

"Pertanian masa depan itu adalah pertanian berkelanjutan. Ada tiga pilar, yaitu persoalan ekonomi, persoalan sosial, dan juga persoalan lingkungan. Tiga pilar ini menjadi dasar kita dalam membentuk, menggerakkan, dan mencapai pertanian berkelanjutan," kata dia.

Petani memanen padi di Bali

Photo :
  • AP Photo/Firdia Lisnawati

Kedua, menerapkan pembangunan pertanian berbasis ekoregion. Pembangunan berbasis ekoregion, kata dia, merupakan konsep perencanaan tata ruang (spatial planning) dengan mempertimbangkan jasa tata ruang pada suatu wilayah dan masyarakat yang tinggal di wilayah ekoregion tersebut.

"Menerapkan pembangunan pertanian berbasis ekoregion ini sangat penting, karena Indonesia mempunyai ekosistem yang sangat beragam," tuturnya.

Ia menyatakan ada empat dimensi pembangunan pertanian berbasis ekoregion yang harus menjadi fokus dalam pengembangannya. "Yang perlu diperhatikan dalam penerapan kualitas dan standar (ekoregion) yaitu ekologi dan ekonomi, risiko, pengembangan wilayah, serta etika dan budaya," ujar Haryono.

Poin ketiga dalam pendekatan pertanian masa depan adalah menerapkan kebijakan pembangunan pertanian berbasis hasil riset. "Membutuhkan peran perguruan tinggi, sains, riset, inovasi dan teknologi," katanya.

Selanjutnya, poin keempat, menerapkan kualitas dan standar produk pangan dan pertanian bertahap dan berkelanjutan. "Harus ada integrasi hulu-hilir, untuk meningkatkan kualitas produk pertanian," ujar dia.

Kelima, lanjutnya, melakukan transformasi sistem pertanian konvensional menuju sistem pertanian modern. Caranya dengan mereinvestasi infrastruktur sistem pangan dan pertanian, transformasi budaya kerja baru on farm dan off farm, transformasi kelembagaan petani berbasis korporasi, dan transformasi manajemen data, informasi dan pengetahuan.

Lalu, kata Haryono, transformasi ekosistem riset dan pengembangan keekosisteman riset dan inovasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, serta transformasi digital untuk efisiensi sumber daya dan memperpendek rantai pasok pangan dan pertanian.

"Perlu membangun kolaborasi multi-mitra, termasuk perguruan tinggi, dalam hal kemampuan inovatif pada sistem pertanian, termasuk penerapan kualitas dan standar pertanian, khususnya dukungan standar instrumen pertanian spesifik lokasi," katanya.

Salah satu bukti Indonesia potensial menjadi lumbung pangan dunia bisa ditengok pada Agustus lalu. Saat ini Indonesia dianugerahi penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) karena program pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pertanian, berhasil membangun ketahanan pangan tanpa impor beras tiga tahun berturut-turut.

[dok. Humas PT Petrokimia Gresik]

Dukung Percepatan Swasembada Pangan, Petrokimia Gresik Sebar 54 Taruna Makmur ke Berbagai Daerah

Taruna Makmur ini diberangkatkan untuk mendukung pelaksanaan Program Makmur yang dijalankan Petrokimia Gresik, dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024