Debat Hotman Paris dengan Saor Siagian Soal Tangisan Ferdy Sambo

Pengacara Hotman Paris Hutapea.
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito

VIVA – Praktisi hukum Hotman Paris Hutapea meyakini kalau tangisan Ferdy Sambo di depan ajudannya Bripka Ricky Rizal saat menceritakan peristiwa dugaan pelecehan ke istrinya, Putri Candrawathi, ke Ricky bukanlah air mata buaya. Hal itu diucapnya dalam acara Catatan Demokrasi tvOne, Selasa 1 November 2022.

Selain Judi Online, Komisi III DPR Minta Kapolri Sikat juga Mafia Pupuk

"Pertama Ricky mengatakan Sambo memanggil dia, Sambo dalam keadaan menangis menceritakan kejadian Magelang," ucap Hotman.

Namun, narasumber lain yaitu Inisiator Tim Advokat Penegakan Hukum dan Keadilan (TAMPAK), Saor Siagian tidak sepakat. Dia meyakini kalau tangisan Sambo adalah trik yang sengaja dibangun oleh mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri tersebut.

Kapolri Ungkap Kendala Berantas Judi Online, Ternyata karena...

Hotman Paris Hutapea

Photo :
  • VIVA/Foe Peace

"Cuma kalau soal nangis-nangis itu, Pak Hotman itu sudah terbantahkan. Ternyata itu betul-betul trik yang dibangun oleh Sambo," kata Saor menimpali.

Begini Jurus Kapolri Dukung Swasembada Pangan dan Program Makan Bergizi Gratis

Apalagi, kata Saor, tangisan juga dilakukan Sambo ke orang lain yaitu kepada Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo hingga Komisioner Kompolnas RI, Poengky Indarti. Jadi tangisan Sambo itu dinilai adalah bagian dari perencanaan pembunuhan yang dilakukannya terhadap Brigadir Yosua Nofriansyah Hutabarat alias Brigadir J. Hotman sempat mau menjawab, namun baru mau berkata langsung disambar lagi oleh Saor.

"Jadi artinya itu adalah benar-benar perencanaan dengan trik nangis itu bahwa dia adalah korban," kata Saor.

Praktisi hukum Saor Siagian

Photo :
  • VIVAnews/Syaefullah

Hotman pun memberi sanggahan. Menurutnya, tangisan didepan Kapolri dan di hadapan Poengky bisa saja memang direncanakan Sambo. Tapi, pengacara kondang ini masih tak yakin kalau tangisan Sambo depan ajudannya juga sengaja disetting Sambo. Namun, Saor tetap keukeuh dengan menjawab tidak.

"Mungkin nangis-nangis belakangan bisa saja direkayasa, tapi kalau seorang Jenderal berdua sama ajudannya nangis, agak susah disebut rekayasa tangisan," ucap Hotman menjawab Saor.

"Enggak, enggak," kata Saor lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya