Irjen Dedi Prasetyo: Rakyat Benci Polisi Lakukan Pungli dan Arogan

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo
Sumber :
  • VIVA/Sherly (Tangerang)

VIVA Nasional – Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Inspektur Jenderal Polisi Dedi Prasetyo, menyinggung soal polisi jujur. Dimana banyak kasus terjadi soal aparat kepolisian yang sering melakukan tindakan arogan dan mencari kesalahan masyarakat. Hal tersebut disampaikan dalam acara HUT Divisi Humas Mabes Polri, Selasa 1 November 2022.

Usulan PDIP Soal Polri di Bawah TNI atau Kemendagri Dianggap Aneh

Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk mengubah tindakan yang membuat hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri.

"Yang paling tidak disukai masyarakat ketika melihat Polri adalah apa? Pungli. Bagaimana rekan-rekan mampu menciptakan bahwa pelayanan polisi saat ini betul-betul bebas pungli," kata Dedi dalam keterangannya di Mabes Polri, Selasa 1 November 2022.

2.000 Lebih Aparat Gabungan Diterjunkan Kawal Reuni Akbar Persaudaran Alumni 212

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

Photo :
  • dok Polri

Selain pungli, sikap arogansi dan mencari-cari kesalahan masyarakat juga menjadi salah satu menurunnya kepercayaan masyarakat kepada Polri. Melihat hal tersebut, Dedi menyinggung soal kelakar Gus Dur yang menyebut polisi jujur itu cuma ada 3, yaitu Polisi tidur, Patung Polisi dan Polisi Hoegeng.

Polisi Lakukan Olah TKP Lanjutan Kasus Anak Bunuh Ayah dan Neneknya di Lebak Bulus

"Makanya Gus Dur berkelakar polisi yang jujur itu hanya 3, polisi tidur, patung polisi dan polisi Hoegeng. Kalau ini tidak bisa diubah maka citranya terus terbentuk, orang melihat polisi ya seperti itu. Sering menyalahgunakan kewenangan " kata Dedi.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD geram melihat sebuah tayangan video viral di media sosial yang memperlihatkan seorang diduga anggota Polri tengah bertindak arogan kepada masyarakat.

Dalam video itu, memperlihatkan perdebatan antara kedua orang pria. Seorang Pria yang diduga anggota Polri merasa tak terima saat ditegur oleh Ketua RT untuk memundurkan mobilnya karena mobil tersebut parkir di depan pintu keluar/masuk komplek pemukiman warga.

Beberapa saat berdebat, sang pengendara mobil yang disebut sebagai anggota Polri itu tak mau juga memindahkan mobilnya. Sampai akhirnya, pria yang disebut sebagai Ketua RT itu berjalan ke depan mobil dan mendorongnya. 

Namun, upayanya terlihat tak berhasil dan anggota polisi itu tidak juga memundurkan mobilnya. Peristiwa itu kemudian direkam oleh seseorang yang diduga sebagai warga penghuni kompleks.

"Nih ya, liat pelatnya disuruh mundur aja enggak mau sampai pak RT saya kayak begini (dorong mobil)," kata seorang perempuan yang merekam video tersebut.

Perdebatan masih berlangsung antar Ketua RT dan seorang yang diduga anggota Polri. Perekam video kemudian mengarahkan kameranya ke mobil tersebut dan terlihat nomor polisi mobil itu adalah B 1398 KYP.

Bahkan, perekam video yang menjadi saksi itu ikut berkomentar. "Mundur sedikit aja kan bisa pak, ini pintu keluar-masuk," kata perekam video.

Dia menambahkan bahwa pengemudi tersebut adalah orang yang sombong. "Haduh haduh orang kok sombong banget ya pak. Astaghfirullah hal adzim polisi kayak gini," ujar sang perekam.

Video itu diunggah sang perekam ke media sosial dan kemudian menjadi viral di media sosial twitter. Bahkan video itu sampai ke Menkopolhukam Mahfud MD. Mahfud lantas meminta Polri mengambil tindakan tegas apabila pria arogan itu adalah benar anggota Polri.

"Ini baneran atau konten sandiwara buatan? Kalau ini sungguhan saya maka Polisi harus mengambil tindakan. Itu ada nomor mobilnya B. 1389 KYP. Masak, arogansinya seperti itu. @DivHumas_Polri," tulis Mahfud dalam akun twitternya @mohmahfudmd.

Cagub-Cawagub Jakarta Nomor Urut 3, Pramono Anung-Rano Karno Bersama Tim Pemenangan

Timses Pram-Doel: Kami Merasakan TNI-Polri Menjaga Netralitas dalam Pilkada Jakarta

Tim sukses Pramono Anung dan Rano Karno mengapresiasi profesionalitas TNI dan Polri di Pilkada Jakarta 2024 sehingga Pilkada berjalan kondusif dan lancar.

img_title
VIVA.co.id
1 Desember 2024