Update COVID-19 Nasional 31 Oktober 2022: Positif Tambah 2.457 Kasus
- FB Bumame Farmasi
VIVA Nasional – Kurva kasus positif COVID-19 di Indonesia dilaporkan masih mengalami peningkatan. Hal itu terlihat dari data pasien yang terpapar pada data, Senin 31 Oktober 2022.
Merujuk data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, kasus positif harian terdapat penambahan sebanyak 2.457 kasus baru COVID-19. Sehingga, total akumulasi menjadi 6.493.079 kasus positif COVID-19.
Sementara itu, satgas COVID-19 mencatat untuk jumlah pasien yang sembuh mencapai 2.309 orang. Sehingga, total akumulasinya menjadi 6.307.790.
Baca juga: Bharada E Beberkan Kebohongan ART Ferdy Sambo dan Putri dalam Sidang
Sedangkan untuk pasien yang meninggal akibat COVID-19, satgas melaporkan sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal. Jadi total keseluruhan akumulasinya mencapai 158.631 orang.
Saat ini, Pemerintah Indonesia juga terus menyerukan kepada masyarakat untuk melakukan vaksin hingga dosis ketiga, guna mencegah penyebaran yang semakin meluas di Tanah Air.
Cara yang paling efektif dilakukan untuk mencegah penularan, yaitu dengan mematuhi protokol kesehatan dan selalu melakukan 3 M, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan jauhi kerumunan serta mencuci tangan pakai sabun.
Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito menyampaikan perkembangan penanganan kasus COVID-19 di dunia dan juga di tanah air.
Menurutnya, dalam seminggu terakhir penambahan kasus positif di tingkat dunia bertambah 2,98 juta kasus positif dimana Jerman dan Prancis menjadi penumbang terbesar dengan 500 ribu dan 300 ribu kasus dalam seminggu.
Wiku mengatakan, untuk wilayah Asia, negara penyumbang kasus positif COVID-19 yaitu Jepang, Korea Selatan, dan Singapura. Ketiga negara ini juga menjadi negara yang kasusnya Tengah mengalami kenaikan yang dipicu akibat munculnya subvarian XBB.
“Dalam dua minggu terakhir, Jepang mengalami kenaikan 12 persen, sedangkan Korea Selatan naik 21 persen, dan Singapura naik 34 persen. Hal ini berkaitan dengan munculnya subvarian XBB di beberapa negara di dunia, dan diprediksi akan menjadi subvarian penyebab kembalinya lonjakan kasus," kata Wiku, dalam keterangan persnya Kamis 27 Oktober 2022.
Wiku juga mengatakan, saat ini subvarian XBB telah meningkat jumlahnya secara signifikan di Kanada, Inggris, Amerika Serikat, Australia, dan Denmark dan juga di beberapa negara Asia yaitu Singapura, Bangladesh, India, dan Jepang.
“Berbagai ahli di Amerika Serikat maupun WHO, menyebutkan bahwa subvarian XBB bisa memicu lonjakan kasus di akhir tahun, dan puncaknya di bulan Januari. Namun belum ada bukti bahwa sub varian ini lebih berbahaya secara klinis dibandingkan varian atau sub varian sebelumnya," ujar Wiku.