Momen Mahareza Dengar Bisikan saat Berdoa untuk Brigadir J di RS Polri

Mahareza dan Vera di sidang Bharada E
Sumber :
  • VIVA/ Yeni Lestari.

VIVA Nasional – Adik Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Mahareza Rizky Hutabarat memang sempat tak dibolehkan melihat jasad kakak kandungnya itu saat berada di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

6 Kasus Polisi Tembak Polisi di Indonesia, Ada yang Bikin Heboh Masyarakat

Dalam kejadian tersebut, Mahareza seringkali meminta kepada anggota Provos yang menjaga kawalan jenazah Brigadir J untuk melihat kakak kandungnya untuk terkahir kalinya. Saat itu, Mahareza pun menginginkan memakaikan kakak kandungnya pakaian sebelum dimasukan ke dalam peti mati.

Kamaruddin Simanjuntak dan para saksi kasus pembunuhan Brigadir J.

Photo :
  • VIVA/ Zendy Pradana.
Profil Komjen Ahmad Dofiri, Wakapolri Baru Pengganti Agus Andrianto: Orang yang Sikat Ferdy Sambo

Meski demikian, anggota provos tersebut tak kunjung perbolehkan Mahareza. Alhasil, Mahareza dapat melihat mendiang hanya tepat pada bagian wajah sebelum akhirnya ditutup oleh dokter forensik.

Namun, ada sebuah kejadian janggal yang dirasakan oleh Mahareza. Ketika tengah mendoakan Brigadir J. Terdengar sebuah bisikan dari belakang telinga Mahareza.

Jasad Wanita Terbungkus Kasur Ditemukan di Tengah Jalan, Polisi: Jatuh Saat Dibawa Pelaku

"Pas masuk (ruangan di Rumah Sakit) cuma lihat bagian kepala saja karena belum ditutup petinya. Nah pakaiannya udah rapih di dalam peti, terus aku berdoa kaya berdoa untuk almarhum tenang," ujar Mahareza dikutip dari Youtube Kompas TV.

Orang tua Brigadir Joshua di persidangan

Photo :
  • zendy pradana/viva

"Nah pas berdoa itu di belakang aku kaya ada yang nyeletuk ‘udah belom si’. Ini orang lagi berdoa kaya terganggu juga tapi bodo amat dah karena lagi berdoa," sambung dia.

Kemudian, awalnya Mahareza sempat meminta kepada dokter forensik untuk melihat kakak kandung sambil memakaikan pakaian untuk terkahir kalinya. 

Dokter awalnya membolehkan hingga akhirnya mendapat sebuah larangan dari anggota provos yang bertugas menjaga jasad Yosua.

"Dokter sempat mau ceritain kronologinya inilah hasil autopsinya. Eh langsung di cut, saya lupa yang cut. Cuma pangkatnya Kombes pakaiannya provos," kata Mahareza.

Orang tua Brigadir J Rosti Simanjuntak dan Samuel Hutabarat

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Sebelumnya, Mahareza sempat menangis sedih saat bercerita dirinya sempat dilarang melihat jasad Brigadir J oleh seorang polisi berpangkat Kombes di hadapan Majelis Hakim.

"Ketika saya menunggu (jenazah Brigadir J), Kombes tersebut sempat menghalangi saya untuk melihat. Kombes siapa, saya lupa," ujar Mahareza di depan hakim.

"Saya izin, izin pengen melihat terakhir abang saya," sambungnya sambil menangis.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya