Jokowi Tegaskan Bansos Dapat Digunakan Untuk Kebutuhan Gizi Anak
- Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden
VIVA Nasional – Setelah melakukan sejumlah kegiatan di Pasar Klandasan, Kota Balikpapan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemudian melanjutkan agenda kunjungan kerjanya di Kalimantan Timur hari ini dengan menujuKantor Pos Cabang Balikpapan, Kota Balikpapan. Jokowi, menyerahkan sejumlah bantuan sosial kepada para penerima manfaat di Kantor Pos Cabang Balikpapan itu.
Bantuan sosial yang diserahkan antara lain bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) untuk mengatasi dampak kenaikan harga BBM. Kemudian ada juga bantuan subsidi upah (BSU) untuk pekerja yang juga terdampak dengan kebijakan kenaikan BBM.
Dalam penyerahan bantuan sosial tersebut, Presiden menegaskan bahwa bantuan tersebut dapat digunakan oleh para penerima manfaat untuk meningkatkan gizi anak. Jokowi ingin bantuan sosial tersebut digunakan sebaik-baiknya.
"Ini yang Rp1,2 juta bantuan presiden, yang Rp300 (ribu) BLT BBM. Bisa dibelikan untuk gizi anak," ujar Presiden Jokowi kepada para penerima manfaat.
Presiden juga berjanji akan meningkatkan besaran bantuan sosial untuk rakyat yang menbutuhkan tersebut. Namun penambahan besaran bantuan sosial itu akan dilakukan apabila ada kelebihan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Nanti kalau APBN ada lebih, insya Allah akan kita tambah. Yang penting sekarang sudah diterima semuanya," ujar Jokowi.
Sementara itu, dalam keterangannya usai penyerahan, Presiden menyampaikan bahwa hingga saat ini penyaluran BLT BBM sudah mencapai 99,7 persen sedangkan BSU sudah mencapai 72 persen. Presiden pun berharap bantuan sosial tersebut dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kita harapkan dengan bantuan ini konsumsi masyarakat bisa terjaga, daya beli bisa terjaga, sehingga ini akan mempengaruhi growth pertumbuhan ekonomi baik di daerah maupun di negara kita," pungkas Jokowi.
Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut antara lain Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, dan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud.