Tokoh Masyarakat: Papua Butuh Pejabat Sementara Gubernur

Gubernur Papua, Lukas Enembe
Sumber :
  • ANTARA News Papua/HO-Humas Pemprov Papua

VIVA Nasional – Gubernur Papua Lukas Enembe yang dikabarkan sakit dan masih dalam proses hukum di KPK, ternyata memiliki dampak pada pelayanan publik di provinsi Papua.

Hal ini dikeluhkan sejumlah pihak di Papua, termasuk tokoh masyarakat Genyem Esau Tegai. Ia mengatakan, pemerintahan provinsi Papua membutuhkan pejabat sementara gubernur untuk menggantikan posisi Lukas Enembe yang hingga kini sedang sakit.

Gubernur Papua Lukas Enembe

Photo :
  • VIVA/Aman Hasibuan

Disisi lain Pemprov Papua juga tidak memiliki Wakil Gubernur yang menggantikan tugas sehari-hari gubernur Papua.

Esau mengungkapkan, agar pelayanan publik tidak terganggu, maka harus ada pejabat sementara sehingga roda pemerintah terus berjalan dengan baik, tanpa harus mengorbankan kepentingan masyarakat Papua.

Esau menjelaskan kasus yang menjerat Lukas Enembe cenderung benar karena terlihat adanya penyalahgunaan anggaran PROSPEK (Program Strategis Pembangunan Kampung), yang menyebabkan hasil pembangunan tidak dirasakan oleh masyarakat.

“Masyarakat menduga hal tersebut adalah benar sehingga seharusnya dilakukan pemeriksaan oleh pihak KPK,” ujar Esau.

Resmi Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Rohidin Mersyah: Saya akan Bertanggung Jawab Proses Hukum dengan Kooperatif

Esau menilai kesalahan Lukas Enembe adalah terkait penggunaan dana pemerintah. Maka kasus tersebut tidak masuk dalam ranah hukum adat dan harus mengikuti aturan pemerintah atau hukum negara.

Gubernur Papua Lukas Enembe

Photo :
  • VIVAnews/Aman Hasibuan
KPK Resmi Tahan Gubernur Bengkulu Usai Ditetapkan jadi Tersangka Kasus Korupsi

Sementara itu, terkait dengan Lukas Enembe dikukuhkan menjadi Kepala Suku Besar di Tanah Papua, menurut Esau, Lukas Enembe tidak bisa menjabat kepala suku besar Papua karena tidak ada legitimasinya.

“Pengangkatan Lukas Enembe sebagai kepala suku besar Papua oleh Dominikus Sorabut adalah sepihak dan tidak ada koordinasi dengan kepala suku lainnya, oleh sebab itu pihaknya menolak hal tersebut,” Esau.

KPK Amankan Uang dalam OTT di Bengkulu, Berapa Jumlahnya?
Sejumlah amplop Paslon Gubernur di kasus korupsi yang menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah

KPK Tepis Politisasi di Kasus OTT Gubernur Bengkulu: Penyelidikan Sebelum Pendaftaran Cagub

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan penyelidikan kasus korupsi Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah sudah diselidiki sejak sebelum dibukanya pendaftaran cagub

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024