Minta Kapolri Usut Gagal Ginjal Anak, Menko PMK: Ancam Pembangunan SDM

Menko PMK Muhadjir Effendy.
Sumber :
  • istimewa

VIVA Nasional - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy minta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar segera mengusut kasus Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) pada anak-anak.

Polri Raih Predikat Informatif dalam Penganugerahan Keterbukaan Informasi Publik 2024

Permintaan tersebut diutarakan Muhadjir setelah mengadakan Rapat koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait, yaitu Kementerian Kesehatan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan BPOM.

"Pengusutan ini penting untuk memastikan ada tidaknya tindak pidana di balik kasus tersebut. Permintaan disampaikan mengingat kejadian gangguan ginjal kronis ini sudah mengancam upaya pembangunan SDM, khususnya perlindungan terhadap anak," kata Muhadjir dalam keterangannya, Minggu 23 Oktober 2022.

Kapolri Ingin Pembentukan Direktorat PPA dan PPO Dukung Kesetaraan Gender

Adapun hingga sejauh ini kasus GGPA sudah menimpa 208 anak. Dari jumlah itu, 118 anak meninggal dan kemungkinan masih akan terus bertambah. Untuk penyebab diduga kuat berasal dari cemaran zat Etilen Glikol (EG) dan Deitilen Glikol (DG), pada obat jenis sirup.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Preskon Narkoba Teddy Minahasa

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Kapolri: Kasus Kekerasan Perempuan Selesai dengan Cara Korban dan Pelaku Dinikahkan

Sebab, bahan baku obat tersebut semuanya masih impor. Dia bilang sejauh ini berdasarkan data Kemenkes tercatat, kasus gagal ginjal akut 2022 ini hanya terjadi di tiga  negara, yaitu Indonesia (118 kematian) Gambia (50) an Nigeria (28 kematian).

"Oleh sebab itu perlu diadakan pelacakan mulai dari asal muasal bahan baku, masuknya ke Indonesia hingga proses produksi obat-obat yang mengandung kedua zat berbahaya tersebut," ujarnya.

Sementara, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan penyebab gangguan ginjal akut tersebut adalah karena patogen yang jadi cemaran obat sirop bernama etilen glikol, dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol butil ether (EGBE).

Pemerintah telah menemukan obatnya bernama Fomepizole (injeksi) yang masih harus didatangkan dari produsennya di Singapura.

Ilustrasi obat sirup/obat batuk.

Photo :
  • Pexels/Cottonbro

Kemudian, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah mengumumkan lima produk obat sirop di Indonesia yang mengandung cemaran etilen glikol (EG). Produl itu melampaui ambang batas aman, yaitu pertama Termorex Sirup (obat demam) produksi PT Konimex; Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu) produksi PT Yarindo Farmatama; Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu) produksi Universal Pharmaceutical Industries; Unibebi Demam Sirup (obat demam) produksi Universal Pharmaceutical Industries; dan Unibebi Demam Drops (obat demam) produksi Universal Pharmaceutical Industries.

BPOM melakukan uji sampel terhadap 39 bets dari 26 sirup obat yang diduga mengandung cemaran etilen glikol (EG). Lalu, dietilen glikol (DEG) yang diduga digunakan pasien gagal ginjal akut sebelum dan selama menjalani perawatan di rumah sakit.

Selain penggunaan obat, katanya, masih ada beberapa faktor risiko penyebab kejadian gagal ginjal akut, seperti infeksi virus, bakteri leptospira, dan "multisystem inflammatory syndrome in children" (MIS-C) atau sindrom peradangan multisistem pasca-COVID-19. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya