PPP Minta KSAD Terus Dialog dengan Pesantren, Santri, dan Ulama

VIVA Militer: Kasad Jenderal TNI Dudung Ziarahi Makam Ulama Pendiri NU
Sumber :
  • Dispenad

VIVA Nasional - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman belakangan ini rajin mengunjungi pondok pesantren dan menemui para ulama. Menurut Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan, Syamsulrizal, hal itu menunjukkan bahwa Jendral Dudung memahami betul tentang sejarah dan peranan santri dalam kemerdekaan Indonesia.

Pria Pembakar Santri di Boyolali Jadi Tersangka, Terancam 15 Tahun Penjara

Wajar Jika Berikan Perhatian Serius

"Wajar jika Dudung memberikan perhatian serius kepada pesantren dan santri dalam merawat dan menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan," kata Syamsulrizal saat dihubungi wartawan, Jumat, 21 Oktober 2022.

Santri di Boyolali Dibakar Hidup-hidup Tamu Ponpes Gara-gara Dituduh Curi HP

KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman

Photo :
  • Instagram @dudung_abdurachman

Meskipun demikian, Syamsulrizal mengatakan dalam persatuan dan kesatuan Indonesia, tidak mengedepankan soal agama. Begitu juga soal toleransi dalam menyusun pembukaan UUD 1945.

Clara Shinta Tak Gentar Ancaman, Tetap Tunjukkan Kehidupan Sebagai Santriwati

Bukan Berarti Tidak Menghormati yang Lain

Selain itu, ia menyampaikan kehadiran Jenderal Dudung ke pesantren dan menemui ulama dan santri bukan berarti dia tidak menghormati yang lain. Sebagai pimpinan TNI, kata dia, KSAD juga pasti memikirkan dan menghormati yang lain karena negara ini terdiri dari beragam suku, budaya dan agama.

“Jadi kunjungan Pak Dudung ke pesantren dalam rangka kekerabatan bersama-sama sebagai penghormatan dan memajukan Indonesia," katanya.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

Photo :
  • ANTARA/Linna Susanti

Dengan demikian, lanjutnya, para santri perlu juga diundang untuk menjadi TNI. Dan ia melihat Jenderal Dudung sudah mengupayakan merekrut santri jadi TNI.

"Bagus itu, perlu itu karena para santri itu juga akan menentukan garis masa depan bangsa. Persatuan dan kesatuan itu paling dikedepankan, jangan terpecah belah,” katanya.

Harus Dibangun Dialog

Syamsulrizal berharap Jenderal Dudung tidak mendengarkan isu-isu yang mendiskreditkan pesantren. Sebaliknya, harus dibangun dialog dengan ulama, tokoh masyarakat, dan santri.

“Yang penting kita bangun semangat kebangsaan, semangat nasionalisme para santri,” katanya.

Rangkul Semua Kalangan

Lebih lanjut, Syamsulrizal meminta Jenderal Dudung merangkul semua kalangan. Sebab, memajukan negara ini ke arah yang lebih baik tidak bisa dibebankan hanya kepada TNI.

“Kalau yang namanya keamanan dan pertahanan negara siapapun warga negaranya, mau Islam, tidak Islam harus memberikan optimalisasi pelayanan semaksimal mungkin untuk mewujudkan pertahanan negara ini," katanya.

Dia menambahkan setiap warga negara punya hak melakukan bela negara. Oleh karena itu, semua rakyat wajib menjadi bela negara Indonesia.

“Kita bersyukur Pak Dudung berkenan hadir di pesantren, untuk memberikan semangat kebangsaan dan membangun wawasan kebangsaan. Ini adalah sifat dari Jenderal Sudirman sejati," tutur anggota Komisi II DPR tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya