Boy Rafli: Jangan Ada Ragu-ragu Lagi, Pancasila Ideologi Paling Hebat

Kepala BNPT Boy Rafli Amar.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Nasional - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar mengingatkan agar semua elemen bangsa termasuk santri bisa waspada terhadap musuh yang sangat berbahaya saat ini. Musuh yang dimaksud yaitu intoleransi, radikalisme, dan terorisme.

Pakar: Indonesia Masih Belum Aman dari Ancaman Terorisme

Boy menyampaikan demikian saat seminar yang digelar BNPT bersama Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) Kalimantan Barat. Seminar tersebut bertema 'Moderasi beragama: Deradikalisme sebagai Anti Tesis Radikalisme dan Terorisme'.

"Musuh kita hari ini berupa virus yang dikembangkan dalam bentuk intoleransi radikal terorisme yang mempengaruhi anak bangsa kita untuk memusuhi bangsanya sendiri," kata Boy, dalam keterangannya, Kamis, 20 Oktober 2022.

Lembaga Amil Zakat Bangun Ruang Kelas Tahfidz di Luwu Timur, Wujudkan Mimpi Generasi Qur'ani

Kepala BNPT Boy Rafli Amar.

Photo :
  • Istimewa

Menurut dia, dalam mewaspadai dan melawan musuh bersama itu, santri diimbau bisa mengamalkan dan menjaga Pancasila sebagai ideologi yang mempersatukan Indonesia. Ia bilang jangan ada lagi keraguan soal Pancasila sebagai ideologi paling hebat.

Pengamat Ingatkan Pemerintah Harus Antisipasi Penyebaran Paham Khilafah saat Pilkada

"Jangan ada ragu-ragu lagi. Pancasila adalah ideologi yang paling hebat. Karena dengan Pancasila hari ini kita bisa tetap bersatu," tutur eks Kapolda Papua tersebut.

Pun, dia menyebut santri bersama ulama dan masyarakat pejuang memiliki peran vital dalam merebut kemerdekaan dari penjajah. Kata Boy, tongkat estafet dalam perjuangan mempertahankan NKRI  harus terus ada terutama dalam melawan intoleransi, radikalisme dan terorisme. 

Boy menyinggung momen para pejuang yang mempertahankan kemerdekaan RI.

"Setelah kita memproklamirkan kemerdekaan RI, terjadi agresi Militer tentara asing hingga sampailah pada 22 Oktober yang disebut sebagai fatwa tokoh-tokoh ulama untuk resolusi Jihad Fisabilillah melawan tentara asing kolonialisme yang ingin menjajah Indonesia kembali," ujarnya. 

Lebih lanjut, Boy berharap dengan kegiatan ini, bisa jadi sarana edukasi kepada seluruh masyarakat luas. Dengan demikian, bisa melakukan langkah-langkah mitigasi dalam mengatasi penyebarluasan virus intoleransi radikalisme terorisme

"Ini adalah upaya kita agar semua bersatu padu menyatukan pemahaman kita, mana hal-hal yang baik dan tidak baik terutama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," jelas eks Kadiv Humas Polri tersebut.

Sementara, Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, menyampaikan, pemerintah daerah juga punya peran penting dalam menanggulangi intoleransi radikalisme dan terorisme. Ia bilamg pemda, provinsi maupun kabupaten kota punya tugas bisa menutup ruang isu isu propaganda dari teroris itu. 

"Kebanyakan mengajak untuk bagaimana berseberangan dengan pemerintah. Isu-isu itu lah yang harus kita tangkal," terang Gubernur Kalimantan Barat," jelas Sutarmidji.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya