Kompolnas Minta Pimpinan Polri Tiru Jokowi, Malu Bergaya Hidup Mewah

Pertemuan Presiden Jokowi dan Kapolri, Kapolda dan Kapolres
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Nasional –  Komisioner Kompolnas RI, Poengky Indarti Poengky Indarti mengatakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo serta seluruh jajaran Polri harus melaksanakan dan mempedomani arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), termasuk arahan untuk hidup sederhana dan tidak bergaya mewah.

Tegas! Kapolri Pastikan Pecat dan Pidanakan Kabag Ops Polres Solok Selatan

“Presiden dan Ibu Negara sudah memberikan teladan contoh gaya hidup sederhana. Kapolri dan Ibu juga menunjukkan kesederhanaan. Pimpinan dan seluruh anggota Polri, harus serius memedomani arahan Presiden Jokowi dengan sebaik-baiknya melaksanakan arahan tersebut,” kata Poengky 

Sehingga, kata Poengky, seluruh anggota maupun pejabat Kepolisian Republik Indonesia harus mengubah gaya hidupnya agar tidak bermewah-mewahan. Menurut dia, arahan Presiden Jokowi supaya seluruh pejabat Polri harus punya sense of crisis perlu dilaksanakan.

Pakar: Indonesia Masih Belum Aman dari Ancaman Terorisme

“Jika ada pimpinan dan anggota yang justru bergaya hidup mewah itu seharusnya malu dan perlu harus mengubah gaya hidupnya. Sense of crisis sebagaimana yang disampaikan Presiden harus dilakukan,” jelas dia.

Dukungan Jokowi ke Ridwan Kamil Disebut Lebih Kuat daripada Anies ke Pramono

Ia mengatakan aparat Kepolisian adalah aparat negara yang harus melayani, mengayomi dan melindungi masyarakat. Jika masyarakat yang harus dilindungi hidupnya sederhana, bagaimana mungkin pelayan yang melayani malah bergaya hidup mewah.

“Sehingga, pasti tidak menjiwai dalam melaksanakan tugas-tugasnya,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kepercayaan publik terhadap Polri saat ini menurun drastis akibat sejumlah kasus yang terjadi. Dari tingkat kepercayaan kepada Polri yang semula ada di angka 80,2 persen di bulan November 2021 menjadi 54 persen di bulan Agustus 2022.

Terkait hal ini, Jokowi menyinggung mengenai gaya hidup sejumlah perwira Polri yang dinilai berlebihan dan tidak memiliki 'Sense of crisis'. Padahal, saat ini kondisi di seluruh dunia sedang dalam kondisi sulit dan terancam mengalami berbagai krisis.

“Oleh sebab itu, saya ingatkan masalah gaya hidup life style jangan sampai dalam situasi yang sulit, ada letupan-letupan sosial karena adanya kecemburuan sosial, kecemburuan ekonomi hati-hati," kata Jokowi dalam pengarahan kepada Pejabat Utama Polri di Istana Negara.

Pertemuan Presiden Jokowi dan Kapolri, Kapolda dan Kapolres

Photo :
  • Sekretariat Presiden

Jokowi meminta agar Polri tidak memamerkan harta benda kekayaan yang dimiliki dalam kondisi seperti sekarang ini. Pejabat utama Polri diminta tidak gagah-gagahan dengan segala yang dimiliki karena akan menimbulkan kecemburuan sosial dan ekonomi.

"Saya ingatkan yang namanya Kapolres, yang namanya Kapolda, yang namanya seluruh pejabat utama perwira tinggi, ngerem total. Masalah gaya hidup Jangan gagah-gagahan karena merasa punya mobil bagus, atau motor gede yang bagus, hati-hati, hati-hati saya ingatkan hati-hati," ujar Jokowi.

Jokowi mengatakan, sekarang ini interaksi sosial berubah total dan sosial media bisa mengabarkan semua perilaku Polri. “Bukan hanya TV, bukan hanya media cetak, media online, pribadi-pribadi kita sekarang ini bisa menjadi surat kabar bisa menjadi media yang setiap saat bisa memunculkan perilaku-perilaku kita sehari-hari kayak apa meskipun sembunyi-sembunyi," ujarnya

Jokowi mengaku banyak mendapat laporan mengenai adanya perilaku para pejabat Polri yang dinilai tidak memiliki sense of crisis dan menimbulkan kecemburuan sosial.

“Sehingga kembali lagi gaya hidup, urusan kecil-kecil tetapi itu bisa mengganggu kepercayaan terhadap Polri. Urusan tadi urusan mobil, urusan motor gede, urusan yang remeh-temeh, sepatunya apa, bajunya apa, dilihat masyarakat sekarang ini. Itu yang sekarang kita harus mengerti," ujar Jokowi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya