Produksi Beras 2022 Sebesar 32 Juta Ton Diyakini Tercapai Gegara Ini

Ilustrasi beras.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

VIVA Nasional – Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) M Yadi Sofyan Noor mengatakan, penambahan luas tanam untuk menopang kenaikan produksi dilakukan karena dua hal. Selain optimalisasi lahan, juga persiapan musim tanam yang lebih matang dari tahun 2021. 

Kesepakatan KTNA dan Organisasi Tani: Dorong Swasembada Pangan dan Energi

"Luas tanam bertambah bisa dua kali lipat. Adapun optimalisasi lahan meningkat, dari sebelumnya penanaman hanya dilakukan tiga kali setahun menjadi empat kali setahun," ujar Yadi, Kamis, 20 Oktober 2022.

Beras putih

Photo :
  • Eat This
Energi Mega Persada Jajaki Akuisisi Blok Migas Baru pada 2025

Tak hanya itu, kata Yadi, persiapan musim tanam tahun ini juga lebih bagus ketimbang tahun lalu. "Tahun kemarin bebannya berat. Nah, tahun ini sudah agak longgar-longgar," kata dia.

Badan Pusat Statistik (BPS) pada 17 Oktober lalu merilis data perkiraan produksi beras pada 2022 sebesar 32,07 juta ton. Jumlah ini bertambah 718,03 ribu ton atau naik 2,29% dari produksi 2021 sebesar 31,36 juta ton. Kenaikan produksi itu disumbang oleh kenaikan luas panen.

Zulhas Tegaskan Indonesia Tak Impor Beras pada 2025, Ada Tapinya

Tahun ini luas panen diperkirakan mencapai 10,61 juta hektare. Luasan ini mencakup periode Oktober-Desember 2022 yang masih berupa potensi. Luasan ini bertambah 194,71 ribu hektare atau naik 1,87% dibandingkan luas panen padi di 2021 yang sebesar 10,41 juta hektare.

Ilustrasi beras.

Photo :
  • U-Report

Sementara itu Yadi yakin, di sisa tiga bulan tahun ini produksi beras tidak akan terganggu signifikan. Meski ia mengakui cuaca ekstrem menyapa menjelang akhir tahun. Dalam prakiraan cuaca yang disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), potensi cuaca ekstrem terjadi pada tanggal 15 Oktober hingga 21 Oktober 2022.

"Yang harus dijaga adalah menyiasati musim. Petani harus dapat beradaptasi dengan cuaca. Salah satu antisipasinya, pemberian pupuk dan pestisida jangan sampai terlambat," pinta Yadi.

Untuk tahun depan, Yadi memperkirakan produksi beras masih akan mencatatkan surplus pada 3 bulan pertama dengan kisaran 1 juta hingga 2 juta ton. Kementerian Pertanian sendiri memprediksikan produksi padi tahun 2023 mencapai 54,5 juta ton gabah kering giling atau GKG.

"Artinya dengan pelajaran tahun ini, kita akan lebih siap tahun depan.

Kementan Jamin Stok Hingga Akhir Tahun

Kementerian Pertanian lewat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan memastikan stok beras aman hingga akhir 2022. 

"Alhamdulilah berdasarkan metode Kerangka Sample Area oleh BPS, produksi padi tahun ini diperkirakan 55,67 juta ton GKG," ucap Dirjen Tanaman Pangan Suwandi.

Menurut Suwandi, keberhasilan ini tidak lepas dari upaya Kementan dibawah komando Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) untuk tampil all out dalam menjaga swasembada beras yang telah diraih. 

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo

Photo :
  • Kementan

Peningkatan produksi beras tahun ini, jelas Suwandi, berkat penerapan aneka program terobosan. Yakni peningkatan indek pertanaman, perluasan areal tanam baru di lahan kering, peningkatan produktivitas, penggunaan benih unggul, dan menggerakan pupuk alami.

Intinya kalau menjaga luas panen, kita maksimalkan sarana produksi yang lebih masif, termasuk alsintan (alat dan mesin pertanian)," kata Yadi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya