Balita Meninggal Akibat Ginjal Akut Bertambah Jadi 7 Orang, Ini Instruksi Gubernur Sumut
- VIVA.co.id/ B.S. Putra (Medan)
VIVA Nasional – Kasus balita meninggal dunia karena penyakit ginjal akut bertambah menjadi 7 orang di Sumatera Utara. Pada Senin, 18 Oktober 2022 lalu, korban meninggal berjumlah 6 orang, yang terbesar di provinsi Sumut ini.
"Iya, 7 orang (balita meninggal)," ucap Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahyamadi kepada wartawan di Kota Medan, Selasa siang, 19 Oktober 2022.
Atas hal itu, Gubernur Edy mengingatkan masyarakat dan orang tua, bila anak sedang sakit jangan melakukan langkah penanganan medis tanpa bimbingan dan berkoordinasi dengan tenaga kesehatan setempat.
"Yang pertama saya sudah melakukan sosialisasi, termasuk sekarang sama media. Saya minta kepada seluruh warga Sumatera Utara, tidak mengambil langkah mengobati anaknya. Apa bila dia (anaknya) mengalami sakit mencret (diare), muntah-muntah, panas (demam), batuk, pilek," ujar mantan Pangkostrad itu.
Gubernur Edy menyebutkan sampai saat ini, belum diketahui apa penyebab dari penyakit ginjal akut tersebut. Ia mengungkapkan sudah 20 provinsi di tanah air ditemukan kasus penyakit itu, termasuk di Provinsi Sumut ini.
"Karena sementara belum ditemukan penyebab secara konkret. Tetapi dari orang orang yang meninggal ini 20 provinsi yang sudah mengalami rata-rata, karena mengkonsumsi obat sejenis paracetamol yang datangnya dari luar itu dilarang," ujar Gubernur Edy.
Mantan Ketua Umum PSSI itu kembali meminta kepada masyarakat tidak mudah memberikan paracetamol kepada anaknya. Bila sedang sakit, terlebih dahulu membawa balita yang sakit ke fasilitas kesehatan atau Puskesmas terdekat.
Dalam penanganan yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut untuk menekan kasus ginjal akut ini, Gubernur Edy mengatakan dalam waktu dekat akan mengumpulkan seluruh kepala Puskesmas se-Sumut.
"Dalam waktu dekat saya akan mengumpulkan seluruh 620 kepala Puskesmas. Saya akan memerintahkan di situ, tegas rakyat semua harus berobat lewat Puskesmas. Karena ini yang meninggal jauh-jauh di pendalaman," ujarnya.
Mantan Pangdam I Bukit Barisan itu meminta kepada seluruh tenaga kesehatan untuk membantu pemerintah memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada masyarakat. Untuk penanganan kasus ginjal akut itu, Gubernur Edy meminta kerja sama seluruh pihak.
"Sosialisasikan ini, seluruh tenaga kesehatan sosialisasikan, kalau gak habis (meninggal dunia) anak-anak kita nanti," katanya.