Tak Setuju Dengan Febri Diansyah, Perintah Hajar dari Ferdy Sambo Diyakini Untuk Menembak

Ferdy Sambo saat jalani sidang perdana dengan agenda pembacaan dakwaan.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Nasional – Aktivis sosial, Irma Hutabarat meminta tim penasihat hukum Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Febri Diansyah untuk memahami konteks penggunaan kata 'hajar' dalam rangkaian peristiwa pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Polisi yang Diduga Tembak Siswa SMK di Semarang hingga Tewas Ditahan Dipatsus

Sebelumnya, Febri mengatakan kliennya Ferdy Sambo memerintahkan Bharada E dengan kalimat 'hajar, Chad!'. Namun, perintah itu dimaknai Bharada E dengan melakukan penembakan untuk merampas nyawa Brigadir J.

"Ketika kita pakai kata hajar, itu harus ada konteksnya dan harus dilihat penggunaannya. Jadi, Febri itu tidak bisa mengambil kata lalu melepaskan segenap konteksnya yang menegaskan apa yang terjadi saat itu," ujar Irma seperti dikutip VIVA dari tayangan Catatan Demokrasi tvOne, Rabu, 19 Oktober 2022.

Rumah Cawabup Solok Selatan Yulian Efi Ditembak OTK

Febri Diansyah Pengacara Putri Candrawathi istri Ferdy Sambo

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Maka menurutnya, harus dilihat konteksnya. Bahwa perintah hajar dari Ferdy Sambo, dengan menyertakan apa. Maka menurut dia, di situlah bisa dimaknai apa maksud dari hajar tersebut.

Terpopuler: Kronologi Polisi Tembak Pelajar hingga Tewas, Bapak Kopassus yang Ditakuti Elite Militer RI

"Kalau kamu bilang hajar lalu kamu kasih rotan, maka Icad (Bharada Richard Eliezer atau Bharada E) akan memukul dengan rotan. Kalau kamu bilang hajar tapi tidak ada senjata, mungkin dia akan memukul dengan tangan. Tapi konteksnya ketika Sambo bilang hajar dan menyerahkan Glock berisi 17 peluru, maka konteksnya adalah dia suruh bunuh," jelasnya.

Menurut Irma, penjelasan kalimat 'hajar, Chad!' yang diungkap Febri ini sebagai logika yang dipelintir dan tidak ada konteksnya. Irma menyebut, kalimat itu dipelintir lantaran Febri ingin meringankan hukuman Sambo melalui pernyataan bahwa tidak ada perintah membunuh.

"Dipelintir bahwa dia ingin meringankan hukuman, bahwa Sambo itu tidak suruh bunuh, bahwa Sambo itu sebenarnya mau menyelamatkan Eliezer. Tapi, bagaimana mau menyelamatkan Eliezer ketika kamu mengajak orang untuk menjadi pembunuh?" terang Irma.

Dalam kesempatan tersebut, Irma bahkan menilai pembelaan Febri terhadap Sambo melalui kalimat 'hajar, Chad!' itu tidak memiliki esensi dan substansi.

"Menurut saya pembelaan Febri Diansyah itu tidak ada esensinya oke tidak ada substansinya karena hanya permainan kata-kata," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, kuasa hukum Ferdy Sambo yakni Febri Diansyah menyampaikan bahwa kliennya telah memberikan klarifikasi mengenai penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat pada saat di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Dalam konferensi pers yang diadakan di Hotel Erian Jakarta, Rabu, 12 Oktober 2022, Febri mengatakan bahwa sebenarnya Ferdy Sambo hanya menyuruh Richard Eliezer atau Bharada E untuk menghajar Brigadir J.

"FS melakukan klarifikasi tentang kejadiannya, dan memang ada perintah FS pada saat itu, yang dari berkas yang kami dapatkan itu perintahnya 'hajar chad', namun yang terjadi adalah penembakan pada saat itu," kata Febry. 

Ferdy Sambo yang panik, karena tindakan Bharada E yang dianggap salah mengartikan perkataannya, kemudian dia memerintahkan ADC untuk memanggil ambulans.

Setelah itu, Ferdy Sambo menjemput Putri Candrawathi di dalam kamar dengan mendekap wajahnya untuk tidak melihat peristiwa tersebut, dan memerintahkan Bripka Ricky Rizal (RR) mengantar istrinya kembali ke rumah saguling. 

Selain itu, Febry juga mengatakan bahwa setelah proses penembakan tersebut, Ferdy Sambo panik dan mengambil senjata J yang berada di pinggang.

"Jadi peristiwanya waktu itu mengambil senjata yang ada di pinggang dan kemudian FS menembak ke arah dinding di rumah duren tiga seolah-olah ada tembak-menembak," ujarnya.

Aksi tersebut dilakukan Sambo juga guna menyelamatkan Bharada E yang telah melakukan penembakan sebelumnya. 
"Tujuannya saat itu seolah-olah memang terjadi tembak menembak,".

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya