Hoax, Jembatan Serayu Adipala Cilacap Jebol Dihantam Banjir
- Istimewa.
VIVA Nasional - BPBD Jawa Tengah mengingatkan warga untuk waspada mengingat saat ini cuaca sudah mulai memasuki musim hujan. Selain itu di beberapa daerah juga terjadi banjir dan tanah longsor.
Bencana Hidrometererologis
Kepala BPBD Jateng Bergas C Penanggungan mengatakan bencana hidrometerologis sudah terjadi di beberapa wilayah yang berkait dengan cuaca ekstrem.
Resahkan Masyarakat
Tapi di tengah peningkatan kewaspadaan tersebut, ada saja informasi tidak benar yang meresahkan masyarakat. Seperti sebuah video beredar luas di medsos saat ini.
Video tersebut memuat informasi tentang jembatan Sungai Serayu Adipala Cilacap yang jebol diterjang banjir. Dalam gambar tampak sebuah jembatan besi dihantam air bah dan diberi narasi "detik-detik jembatan adipala hancur dan hanjut jurusan cilacap selatan tertutup".
Jembatan Masih Kokoh
Hal itu kemudian dibantah Kepala BPBD Cilacap Wijonardi. Ia menginformasikan bahwa kondisi jembatan yang menghubungkan Kecamatan Kesugihan dan Kecamatan Adipala Cilacap tersebut itu masih kokoh dan sangat layak dilewati.
"Video yang beredar di media sosial terkait bah yang menerjang Adipala adalah hoax alias kabar bohong. Begitu pula dengan citra Jembatan Sungai Serayu yang rusak, tidak benar,” katanya.
Video Tahun 2021
Berdasar penelusuran, video tersebut diduga merupakan jembatan yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Benenai, Malaka. Video tersebut diduga dibuat pada tahun 2021.
"Video Adipala diterjang banjir yang beredar tidak benar dan bohong. Video itu adalah hasil daur ulang dari kejadian di Provinsi NTT. Jembatan Sungai Serayu saat ini masih kuat dan bisa dilalui sebagai jalan penghubung nasional," ujarnya.
Berharap Aparat Hukum Bertindak
Oleh karena itu, Wijonardi berharap aparat hukum bertindak untuk menelusur siapa yang menyebarkan kabar palsu itu. Permintaan itu disampaikan agar pengunggah lebih selektif dan menyaring informasi sebelum menyebarkannya.
Ia pun meminta warga agar tidak terprovokasi dengan kabar bohong, dengan ikut menggaungkan video atau gambar tersebut. Wijonardi meminta masyarakat menghapus atau tidak menyebarluaskan citra tersebut bila kadung menerima.
"Kami minta warga tetap selektif menerima berita kebencanaan dan dikonfirmasikan kepada pihak berwenang. Kami juga minta agar dilakukan penyelidikan pada pihak yang menyebarkan berita bohong dan berikan efek jera," katanya.
Laporan: Teguh Joko Sutrisno/ tvOne