Kemendagri Tegaskan Kepala Daerah Jadi Kunci Utama Pengembangan Smart City
- Istimewa
VIVA – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI berharap makin banyak muncul kota cerdas di Indonesia dengan kategori sempurna. Hal itu jadi salah satu fokus Pemerintah saat ini.
Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri Safrizal ZA menegaskan itu pada pembukaan Indo Smart City 2022 di Solo Techno Park di Solo, Jawa Tengah.
"Sekarang kalau saya mau umpamakan, smart city di Indonesia seperti taman yang bunganya sedang berkembang," ujar Safrizal dikutip dari keterangannya, Kamis, 13 Oktober 2022.
Ia mengatakan, untuk tahapan saat ini proses menjadi kota pintar terus terjadi di Indonesia. Mulai dari baru sebatas inisiasi, ada sebagian yang tumbuh, berkembang, dan ada yang sudah matang atau sempurna.
"Kami berharap makin banyak kota cerdas di Indonesia yang sempurna, tapi kan harus dimulai dengan inisiasi. Makanya tahun depan kami akan mulai mengukur maturasi penerapan smart city di Indonesia melalui peraturan pemerintah tentang perkotaan," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini Indonesia telah masuk dalam era baru perkotaan. Di mana jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan lebih banyak dibandingkan di wilayah pedesaan.
"Proyeksi data menunjukkan pada tahun 2045 nanti sebanyak 67,1 persen populasi penduduk Indonesia adalah warga perkotaan," ungkap Safrizal.
Sementara itu, tata kelola perkotaan menjadi satu titik tumpu yang tidak hanya bermakna penting namun juga mengandung arti strategis dalam perkembangan perkotaan. Karenanya, peran sentral wali kota menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam upaya mewujudkan tata kelola perkotaan cerdas atau dikenal dengan istilah smart city.
"Key factor dalam upaya mewujudkan smart city adalah political and good will dari kepala daerah, start with mindset, execute within policy. Di mana tata kelola perkotaan harus diselenggarakan dengan smart sehingga mampu menjawab tantangan dan kompleksitas perkotaan," tegasnya.
Sejalan dengan itu, pandemi COVID-19 telah menjadi momentum untuk mengakselerasi pemanfaatan teknologi digital. Lompatan penggunaan teknologi digital secara masif turut mendorong pula terbentuknya ekosistem-ekosistem smart city di seantero negeri.
"Peluang ini harus ditangkap menjadi fondasi masyarakat digital atau society 5.0 sekaligus mengarahkannya pada ekosistem smart city yang berbasis pada pelayanan publik dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan," ungkapnya.
Indo Smart City Expo dan Forum 2022 sendiri tidak hanya dihadiri kalangan pemerintah saja, namun menjadi melting point dari sektor swasta, puluhan start up, akademisi maupun publik secara luas. Sekitar, 27 penyedia jasa teknologi hadir memamerkan produk solusi pintar serta perwakilan dari berbagai perguruan tinggi.
"Kami mengapresiasi APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia), khususnya Pemerintah Kota Surakarta sebagai tuan rumah atas sukses terselenggaranya Indo Smart City 2022, ruang-ruang kolaborasi dan inovasi ini harus terus diperkuat," ujarnya.
"Ke depannya melalui PP Perkotaan, Kementerian Dalam Negeri akan melakukan pengukuran tingkat maturasi smart city di Indonesia sebagai bagian dari kebijakan komprehensif tata kelola perkotaan," tambahnya.