Komnas HAM Beberkan Detik-detik Penembakan Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam
Sumber :
  • VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham

VIVA Nasional – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkap telah mengantongi video eksklusif yang menggambarkan detik-detik pertandingan selesai hingga penembakan gas air mata di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Video tersebut merupakan milik salah seorang Aremania yang meninggal dunia akibat insiden tersebut.

Komnas HAM: Kepercayaan Masyarakat Terhadap Polri Harus Dijaga

"Jadi, memang video ini sangat krusial, dia bisa merekam dari sejak di tribun sampai di titik pintu itu dan direkam. Dia sendiri akhirnya meninggal dunia," kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 12 Oktober 2022.

Dari hasil penyelidikan, Anam menjelaskan bahwa 14 sampai 20 menit setelah peluit panjang dibunyikan, kondisi di Stadion Kanjuruhan masih terkendali. Saat itu, pemain Arema FC menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh Aremania.

3 Pemain Dirumorkan Masuk Incaran Persebaya, Ada Christian Rontini

Kerumunan di lapangan stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur

Photo :
  • Twitter@ProfanityNewz

Kemudian, saat pemain Arema hendak menuju ruang ganti, sejumlah Aremania menghampiri untuk memeluk pemain dengan tujuan memberikan semangat. "Angka [menit kejadian] ini jadi penting bagi kami untuk mengukur kapan gas air mata keluar yang, menurut kami, menjadi pemicu utama kepanikan para supporter sehingga mengakibatkan jatuhnya banyak korban meninggal dan luka-luka," katanya.

Renovasi Stadion Kanjuruhan Sudah Sesuai Standar FIFA

Sumbatan di pintu 13

Anam kemudian memaparkan isi video eksklusif yang diperoleh Komnas HAM terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan. Dari video yang beredar di media sosial, disebutkan bahwa pintu tribun khususnya pintu 13 tertutup. Namun, Anam menegaskan pintu 13 terbuka walaupun kecil.

"Memang di titik itulah sumbatan orang terus karena matanya pedas, sesak nafas dan sebagainya. Akhirnya banyak menimbulkan jatuh korban," kata Anam.

laga Arema FC vs Persebaya berakhir ricuh di Stadion Kanjuruhan Malang.

Photo :
  • twitter

Dari video eksklusif tersebut, Komnas HAM juga mengetahui detik-detik penembakan gas air mata pertama kali. Anam menjelaskan, gas air mata pertama kali ditembakkan ke tribun selatan sekitar pukul 22.08 WIB.

Detik-detik penembakan gas air mata, berdasarkan video ekslusif tersebut, tengah didalami. Tembakan gas air mata ini yang mengakibatkan kepanikan dan banyaknya korban meninggal dunia.

"Kami sandingkan dengan video yang kami punya, kami sedang menghitung karena ada satu yang sangat krusial dan sepanjang pengetahuan kami ini belum terpublikasi. Video ini memang direkam supporter yang meninggal," ujarnya.

Kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang

Photo :
  • Lucky Aditya/VIVA

Ratusan orang tewas

Tragedi Kanjuruhan berawal dari kekalahan yang diterima Arema FC dari Persebaya Surabaya dalam laga kandang BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022. Setelah pertandingan selesai, banyak suporter Arema FC turun ke lapangan, diduga meluapkan kekecewaan akibat kekalahan tim jagoan mereka.

Petugas keamanan dari Polri dan TNI pun berupaya mengadang Aremania dan mengendalikan situasi. Entah bagaimana, petugas kemudian menembakkan gas air mata, termasuk ke tribun yang dipenuhi ribuan penonton yang tak ikut turun ke lapangan. Sontak para suporter berebutan keluar namun pintu stadion belum terbuka. Akhirnya mereka terjebak, banyak yang lemas, pingsan, dan terinjak-injak.

Berdasarkan data terbaru, total korban dalam peristiwa itu sebanyak 678 orang. Rinciannya, 132 orang meninggal dunia dan 573 orang luka-luka.

Kasus tersebut menyeret enam orang sebagai tersangka. Mereka ialah Direktur Utama Liga Indonesia Baru berinisial AHL, Ketua Panitia Pelaksana pertandingan berinisial H, security officer berinisial SS, Kepala Bagian Operasional Polres Malang berinisial WSP, Komandan Kompi 3 Brimob Polda Jawa Timur berinisial H, dan Kepala Satuan Samapta Polres Malang berinisial BSA.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya