Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Kabupaten Nias Selatan
- ANTARA
VIVA Nasional – Gempa bumi dengan magnitudo 4,9 terjadi di Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, Selasa sore, 11 Oktober 2022, sekitar pukul 14.53 WIB. Gempa ini, tidak berpotensi tsunami.
Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 4,9. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,15° LU, 98,58° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Pulau-Pulau Batu Timur, Nias Selatan, Sumatera Utara pada kedalaman 32 km.
"Jenis dan mekanisme gempa bumi, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik geser," kata Daryono.
Daryono mengungkapkan, dampak gempa bumi, berdasarkan estimasi peta guncangan terjadi di daerah Pulau-Pulau Batu Timur, Nias Selatan dengan skala intensitas IV - V MMI. Kemudian, daerah Pulau-Pulau Batu Utara, Nias Selatan dengan skala intensitas III - IV MMI
"Selanjutnya, guncangan juga dirasakan daerah Kota Teluk Dalam, Kota Panyabungan, dan Kota Gunung Sitoli dengan skala intensitas II - III MMI, daerah Kota Padangsidempuan dan Sipirok dengan skala intensitas II MMI," kata Daryono.
Daryono mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini, tidak menimbulkan potensi tsunami," kata Daryono.
Hingga pukul 15.13 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan. Daryono mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ujar Daryono.