Kemensos Turunkan Psikolog Beri Trauma Healing bagi Korban Kanjuruhan

Menteri Sosial Tri Rismaharini di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Sumber :
  • VIVA Jatim/ Madchan Jazuli

VIVA Nasional – Menteri Sosial Tri Rismaharini menyampaikan bahwa banyak korban Tragedi Kanjuruhan masih berusia di bawah umur dan berstatus pelajar. Kebanyakan dari mereka masih trauma karena itu Kementerian Sosial mengerahkan tim psikolog untuk memberikan trauma healing kepada korban.

Cawagub Jatim Gus Hans: Saya Akan Ucapkan Selamat yang Jadi

Risma memaklumi korban yang masih pelajar itu karena seusia mereka memiliki semangat jiwa yang tinggi, termasuk dalam hal membela satu tim sepak bola. “Mereka masih sangat jiwa penuh semangat dan patriotisme gitu," kata Risma di Kantor Kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Sabtu, 8 Oktober 2022.

Ke depan, lanjut mantan Wali Kota Surabaya itu, para suporter sepak bola mesti diberi kesadaran agar menyiapkan perlengkapan setiap akan menonton pertandingan tim kesayangan mereka. Tidak hanya sepak bola, tapi juga saat akan menghadiri kegiatan yang melibatkan banyak orang. Kesadaran seperti itu juga perlu tumbuh pada diri orang dewasa.

Rumah Tri Rismaharini Ramai Dikunjungi Warga Jelang Pencoblosan Pilgub Jatim 2024

Mensos Risma.

Photo :

“Buka hanya kasus sepak bola, tapi apa pun kita kalau mencermati anak-anak yang familiar dengan internet. Semua kita pelajari. Seperti saya kalau saya pergi ke suatu tempat, saya harus cek kondisi cuaca, sehingga apa yang bisa saya persiapkan [akan disiapkan]," ujar Risma.

Prabowo Minta Jajaran Menteri Rampungkan Data Tunggal Sosial Hingga Desember 2024

Soal bantuan kepada korban, Risma mengaku bahwa pihaknya saat ini masih memetakan para korban dan asal mereka. Sebab, korban Tragedi Kanjuruhan tidak hanya dari Malang, tapi juga berasal dari beberapa daerah di Jawa Timur.

Sembari melakukan pemetaan, Kemensos sudah mengerahkan tim psikolog untuk memberikan trauma healing kepada para korban. Setidaknya 30 psikolog yang sudah bekerja di lapangan. Hal itu dilakukan karena diketahui masih banyak korban yang mengalami trauma, terutama korban yang masih berusia pelajar.

Pemain dan Official Arema Mendatangi Stadion Kanjuruhan Usai Kerusahan

Photo :
  • (AP Photo/Achmad Ibrahim)

"Keadaan sepertinya masih ada trauma, makanya kita coba dorong psikolog untuk para keluarga korban. Karena kemarin hari kedua ke Malang, sehingga belum tahu mapping-nya keluarga korban di mana," ujar Risma.

Selain trauma healing, Risma mengaku bahwa Kemensos memberikan santunan sebesar Rp15 juta per orang untuk korban yang meninggal dunia. Sementara untuk korban yang mengalami luka ringan diberi santunan sebesar Rp2 juta per orang.

Tragedi Kanjuruhan berawal dari kekalahan yang diterima Arema FC dari Persebaya Surabaya dalam laga kandang BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022. Setelah pertandingan selesai, banyak suporter Arema FC turun ke lapangan, diduga meluapkan kekesalahan atas kekalahan tim jagoan mereka.

Petugas keamanan dari Polri dan TNI pun berupaya mengadang Aremania dan mengendalikan situasi. Entah bagaimana, petugas kemudian menembakkan gas air mata, termasuk ke tribun yang dipenuhi ribuan penonton yang tak ikut turun ke lapangan. Sontak para suporter berebutan keluar namun pintu stadion belum terbuka. Akhirnya mereka terjebak, banyak yang lemas, pingsan, dan terinjak-injak.

Berdasarkan data terbaru dari Kepolisian RI, total korban dalam peristiwa itu sebanyak 678 orang. Rinciannya, 131 orang meninggal dunia dan 547 orang luka-luka.

Kasus tersebut telah menyeret enam orang sebagai tersangka. Mereka ialah Dirut LIB berinisial AHL, ketua panpel pertandingan berinisial H, security officer berinisial SS, Kabag Ops Polres Malang berinisial WSS, Danki 3 Brimob Polda Jatim berinisial H, dan Kepala Sat Samapta Polres Malang berinisial DSA.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya