Tragedi Kanjuruhan, Fadli Zon: Kapolda Harusnya Dicopot
- ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
VIVA Nasional – Anggota DPR RI, Fadli Zon mengatakan Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta sebaiknya dicopot juga atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Sebab, hal tersebut sebagaimana keinginan masyarakat.
“Kalau saya lihat sih harusnya Kapolda juga diganti aja, kan itu aspirasi masyarakat juga. Jadi harus sensitif lah melihat gitu,” kata Fadli di Gedung DPR pada Rabu, 5 Oktober 2022.
Sebenarnya, kata dia, di luar negeri itu kalau memang betul bertanggung jawab langsung mengundurkan diri bukan menunggu dicopot. Jadi, masih revolusi mentalnya itu jalan di mana mereka mengundurkan diri, baik Kapolres maupun Kapolda.
“Kita kan tidak ada tradisi itu. Ya paling enggak harusnya tradisinya, tradisi malu lah kalau gagal. Tapi ternyata malu pun udah enggak ada, gitu. Harusnya ada yang bertanggung jawab,” ujar Ketua BKSAP DPR ini.
Sebelumnya diberitakan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencopot Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat pada Senin, 3 Oktober 2022. Ferli dicopot buntut dari kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Jawa Timur pada Sabtu, 1 Oktober 2022.
Kini, Ferli dimutasi sebagai perwira menengah (pamen) Staf Sumber Daya Manusia (SDM) Polri. Sementara, jabatan Kapolres Malang Kabupaten saat ini diisi oleh AKBP Putu Kholis Aryana yang sebelumnya menjabat Kapolres Tanjung Priok wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Diketahui, kerusuhan terjadi usai pertandingan sepak bola Liga 1 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Saat itu, Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya.
Lalu, penonton Aremania turun masuk ke lapangan hingga terjadi kerusuhan yang memakan korban jiwa. Namun sayangya, aksi itu dibalas dengan pentungan dan gas air mata. Parahnya gas air mata juga menyasar tribun yang dipenuhi penonton wanita dan anak-anak.
Tragedi di Kanjuruhan ini tentu semakin menambah ‘noda’ bagi AKBP Ferli Hidayat. Pasalnya, sebelum tragedi, nama Ferli juga disebut-sebut sebagai salah satu dari tiga kapolda yang dituding ikut ‘mengkondisikan’ kasus Ferdy Sambo.