Tragedi Kanjuruhan, Amnesty Internasional: Kapolda Jatim Layak Dicopot

Pasca kerusuhan Stadion Kanjuruhan
Sumber :
  • (AP Photo/Achmad Ibrahim)

VIVA Nasional - Tragedi kelam di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang menewaskan lebih dari 120 orang menuai sorotan termasuk dari dunia internasional. Apalagi tragedi berdarah itu menggunakan gas air mata yang dinilai ada pelanggaran HAM.

Lolos ke Final Piala Presiden 2024, Arema FC Persembahkan Kemenangan untuk Korban Kanjuruhan

Direktur Eksekutif Amnesty Internasional, Usman Hamid, menyebut gas air mata yang ditembakkan petugas memiliki unsur pelanggaran HAM. Dia minta agar pemerintah dan tim investigasi independen yang diketuai Mahfud MD segera menindak pihak-pihak yang bertanggung jawab.

Menurut dia, imbas tragedi ini, Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Pol Nico Afinta juga mesti dimintai tanggung jawab bahkan layak dicopot. Dia mengatakan demikian karena Nico selaku pejabat yang memegang unsur keamanan tertinggi di wilayah Jatim.

Tanggapan Komite Olimpiade Internasional Soal Larangan Hijab di Olimpiade Paris 2024

Dengan posisi itu, Nico bertanggungjawab penuh atas keselamatan masyarakat terutama di Stadion Kanjuruhan.

"Kapolda Jawa Timur layak dimintai tanggung jawab termasuk dicopot. Jika memang gagal atau tidak mengambil tindakan yang layak dan diperlukan untuk mencegah kejadian tersebut atau tidak segera menindak anggotanya yang menyebabkan banyak kematian warga," kata Usman, dalam keterangannya yang dikutip pada Selasa, 4 Oktober 2022.

Respons Atlet Prancis Soal Larangan Pakai Jilbab di Olimpiade 2024

Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta

Photo :
  • Istimewa

Dia juga mengingatkan agar Kapolri Listyo Sigit Prabowo bisa memantau dan memeriksa kinerja jajaran anak buahnya di lapangan. Usman menyoroti tragedi kelam di Kanjuruhan karena kinerja Polri yang rendah.

"Bahkan Kapolri harus dimintai tanggung jawab atas banyaknya masalah kepolisian, terutama rendahnya kinerja Polri," lanjut aktivis HAM tersebut.

Pun, Usman menambahkan mestinya banyak korban jiwa di Kanjuruhan bisa dicegah. Menurut dia, hal itu bisa dilakukan jika aparat paham pengamanan sesuai prosedur.

Dia kembali menyindir agar Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta dan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mesti mundur karena dicap teledor. "Semua pihak yang bertanggungjawab atas kejadian itu, termasuk Ketua PSSI, seharusnya mundur. Sebab ini sudah berskala tragedi nasional bahkan tragedi dunia," ujarnya.

Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid

Photo :
  • VIVA / Foe Peace

Irjen Nico Minta Maaf

Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta meminta maaf kepada masyarakat terutama penggemar klub sepakbola Arema yaitu Aremania dan Aremanita. Dia menyampaikan demikian usai menjenguk korban di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang pada Selasa, 4 Oktober 2022. 

Nico tak menampik proses pengamanan dalam laga Arema FC vs Persebaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022, kurang maksimal. Dia mengatakan akan mengevaluasi bersama-sama hal tersebut dengan pihak terkait seperti PSSI.

"Selaku Kapolda saya turut prihatin, dan memohon maaf. Karena di dalam proses pengamanan yang sedang berjalan ada kekurangan. Kami akan mengevaluasi bersama-sama dengan panitia pelaksana dengan PT LIB, dan PSSI," kata Nico.

Nico paham atas kesalahan Polri menyangkut proses pengamanan di Kanjuruhan. Dia berharap segera ada evaluasi besar lintas sektoral imbas tragedi berdarah tersebut.

Kemudian, sebagai bentuk tanggung jawab sesuai instruksi Kapolri Listyo agar bisa berikan pelayanan korban yang dirawat sebaik mungkin. Selain itu, berikan bantuan kepada keluarga korban.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya