Tapanuli Utara Diguncang Gempa Susulan 101 Kali Hingga Minggu Malam
- VIVA/B.S. Putra (Medan)
VIVA Nasional – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan hingga Minggu 2 Oktober 2022, pukul 22.16 WIB mencatat gempa bumi susulan 101 kali terjadi di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara.
Selain itu, jumlah gempa bumi susulan dapat dirasakan guncangannya sebanyak 9 kejadian. Berdasarkan hasil analisa BMKG, magnitudo gempa bumi susulan terbesar adalah magnitudo 5,3 dan yang terkecil adalah magnitudo 2,0.
Efek gempa bumi terjadi di Kabupaten Tapanuli Utara, mengakibatkan sebanyak 952 unit rumah mengalami kerusakan. Hal itu berdasarkan data diperoleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Minggu 2 Oktober 2022.
Gempa bumi dengan guncangan magnitudo 5,8 terjadi pada Sabtu dini hari, 1 Oktober 2022, sekitar pukul 02.28 WIB. Rumah mengalami kerusakan terbanyak berada di Kecamatan Parmonangan berjumlah 313 unit.Â
Ratusan rumah rusak lainnya efek dari gempa bumi tersebut, tersebar di Kecamatan Tarutung, Kecamatan Sipoholon, Kecamatan Siatas Barita, Kecamatan Pagaran, Kecamatan Pahae Jae, Kecamatan Siborongborong dan Kecamatan Sipahutar.
Selain merusak rumah, imbas gempa bumi juga mengakibatkan kerusakan pada tempat ibadah 65 unit, jalan 22 ruas, jembatan 9 unit, fasilitas pendidikan 16 unit, fasilitas kesehatan 2 unit dan kantor pemerintah 24 unit.
Kemudian, kantor swasta 3 unit, UPT 12 unit, saluran irigasi 32 unit, tiang PLN tumbang 3 unit, LPJU 2 unit, tempat wisata 1 lokasi, dan fasilitas air bersih 9 unit.
Gempa bumi ini, juga mengakibatkan meninggal dunia 1 orang, luka-luka berjumlah 24 orang. Untuk korban luka mendapatkan perawatan medis di RSUD Tarutung, Kabupaten Taput.
Kepala BPBD Sumut, Haris Lubis mengungkapkan pihaknya bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Taput terus melakukan pendataan dan pemantauan terhadap kerusakan bangunan akibat gempa tersebut.
"Yang kami dapat informasi ada lima kecamatan yang lebih parah," ucap Haris kepada wartawan.
Haris mengatakan pemerintah juga tengah fokus melakukan penanganan kepada masyarakat menjadi korban luka-luka akibat peristiwa bencana alam itu.
"Korban itu masih korban jiwa masih satu. Korban luka terdata 24 orang di rumah sakit sekarang. RSUD Tarutung," sebut Haris.
Haris menambahkan pihaknya bersama BPBD Taput sudah mendirikan posko pengungsian dan dapur umum di sejumlah titik. Namun, warga ada memilih pulang ke rumah dan ditinggal sementara di rumah sanak famili mereka.