PLTS di DPR Disebut yang Terbesar di Dunia

DPR bangun pembangkitl listrik tenaga surya.
Sumber :
  • Dok. DPR.

VIVA Nasional - DPR membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk memenuhi tambahan kebutuhan energi di lingkungan kompleks parlemen. Instansi atau lembaga negara lain juga swasta pun diminta untuk mencontoh.

8 Rekomendasi IAGL–ITB untuk Kemandirian Energi, Dany Amrul Dorong Peran Penting Kampus

Transisi Energi ke Energi Bersih

“Dunia tengah gencar melaksanakan transisi energi ke energi bersih, rendah karbon, dan terbarukan demi mengatasi krisis iklim yang mengancam kita semua. Pembangunan PLTS oleh DPR merupakan bentuk komitmen dan aksi nyata terhadap upaya global tersebut,” kata Expert Panel on ESG & Sustainable Development, National Center for Sustainability Reporting (NCSR) Indonesia, Stella Septania Farronikka, dikutip pada Sabtu, 1 Oktober 2022.

Tameng Ubah Desa di Malang Ini Jadi Pusat Hortikultura Modern

Sikapo Krisis Iklim

Kapasitas total daya tersebut mampu menghasilkan lebih dari 222.200 KWH energi listrik. Diestimasi, pemanfaatan energi surya ini mampu memasok 13,6% dari total kebutuhan energi listrik untuk kompleks parlemen Senayan.

Soroti Surat Kesbangpol Batam Minta Camat Kumpulin Data C1, DPR: Mengintersepsi Kewenangan KPU-Bawaslu

“Pembangunan ini menunjukkan parlemen kita serius menyikapi krisis iklim. DPR kita aware, care dan terus take action untuk memastikan Indonesia memainkan peranannya dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs), dalam hal ini spesifik mendukung SDGs 7 (energi bersih) dan SDGs 13 (aksi untuk iklim),” kata Stella.

DPR bangun pembangkitl listrik tenaga surya.

Photo :
  • Dok. DPR.

Selain panel surya yang dipasang di atap-atap gedung dalam kompleks parlemen, DPR juga membangun panel-panel surya tersendiri yang diberi nama Monumen Energi Surya Indonesia (MESI). Bangunan ini berada di Taman Energi yang berada di depan Gedung Kura-kura DPR dengan total daya terpasang sebesar 150,48 KWp.

Reduksi emisi karbon dari pemanfaatan energi surya di kompleks parlemen ini mencapai 183,84 ton CO2eq atau setara dengan kemampuan penyerapan karbon oleh 252 pohon. Di samping reduksi emisi karbon, penggunaan PLTS mampu menghemat anggaran biaya mencapai Rp2,4 miliar per tahun.

“Tentunya ini sejalan dengan apa yang Indonesia sepakati di Paris Agreement, bahwa kita bersama-sama dengan 169 negara di dunia akan mencegah perubahan iklim, salah satunya dengan mendorong penggunaan energi baru dan terbarukan seperti solar panel,” kata Stella.

“Saya harap langkah ini dapat diikuti oleh gedung-gedung pemerintahan, perkantoran, pabrik-pabrik, perumahan, dan lainnya. Karena mencegah perubahan iklim butuh peran serta kita semua,” lanjutnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya