Vaksin Meningitis Langka, Ratusan Jemaah Umrah Terancam Gagal Terbang
- Istimewa
VIVA Nasional – Ratusan jemaah umrah asal Jawa Timur terancam batal terbang ke Tanah Suci karena langkanya vaksin meningitis. Padahal, beberapa travel penyelenggara ibadah umrah sudah memesankan tiket pesawat jemaahnya untuk perjalanan pergi dan pulang. Travel juga sudah mengurus visa jemaah.
Salah satu biro penyelenggara ibadah haji dan umrah yang kelimpungan karena langkanya vaksin meningitis ialah Andalus Surabaya. Direktur Andalus Surabaya Muhammad Ramli mengatakan, dalam waktu dekat dia menjadwalkan pemberangkatan jemaah umrah untuk 600 orang. Mereka dijadwalkan berangkat pada Oktober hingga Desember 2022.
Masalahnya, lanjut dia, vaksin meningitis di beberapa layanan kesehatan kosong. Ramli mengaku sudah mencari vaksin meningitis ke beberapa lokasi namun semuanya kosong. "Ini jelas merugikan jemaah, sebab mereka bisa batal berangkat," katanya kepada wartawan, Selasa, 27 September 2022.
Tidak hanya jemaah, Ramli menyampaikan pihak penyelenggara atau travel juga dirugikan secara materiil dengan kondisi tersebut. terutama bagi travel yang sudah memesankan tiket pesawat untuk pergi dan pulang dan mengurus visa. Dua hal itu kata Ramli tak bisa dibatalkan.
Sejak Pandemi COVID-19, Ramli menyampaikan bahwa para biro penyelenggara haji dan umrah merugi. Begitu pandemi melandai dan hampir selesai, mereka kembali dirugikan karena langkanya vaksin meningitis. "Sekarang pandemi telah berlalu, tapi masalah muncul lagi," ujarnya.
Karena itu, dia berharap ada perhatian dari pemerintah terkait masalah ini dan mencarikan solusinya. Sebab, animo masyarakat untuk melakukan ibadah umrah bangkit lagi dan itu secara otomatis membantu pemulihan ekonomi negeri ini setelah lebih dari dua tahun dihantam Pandemi COVID-19.
Terpisah, Ketua Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Penyelenggara Haji dan Umrah Indonesia (Amphuri) Jawa Timur M Sufyan Arif membenarkan soal langkanya vaksin meningitis dan itu terjadi di banyak daerah di Indonesia. Bukan hanya ratusan, akibat dari kondisi itu ribuan orang jemaah umrah terancam batal berangkat.
"Info dari Kemenag (jumlah jemaah umrah) yang sudah input ke Siskopatuh sampai dengan kemarin 62 ribu orang," katanya kepada VIVA.