Kasus COVID-19 RI 21 September 2022: Positif 2.384, Sembuh 2.991 Orang

Ilustrasi petugas medis menunjukkan hasil screening rapid test COVID-19
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rahmad

VIVA Nasional – Sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia, saat ini masih menghadapi pandemi COVID-19. Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 pada Rabu, 21 September 2022, tercatat jumlah kasus positif COVID-19 bertambah sebanyak 2.384 kasus. 

Dengan penambahan ini maka total kasus COVID-19 di Indonesia saat ini menjadi 6.415.328 kasus.

Sedangkan angka pasien sembuh dari COVID-19 juga mengalami penambahan yakni sebanyak 2.991 orang. Dengan penambahan itu, total orang yang sudah sembuh dari COVID-19 berjumlah 6.231.970 orang.

Ilustrasi Swab Test COVID-19

Photo :
  • VIVA/ Fajar Sodiq

Satgas COVID-19 juga mencatat sebanyak 18 orang meninggal dunia hari ini. Dengan penambahan itu, jumlah orang meninggal akibat COVID-19 ini menjadi 157.948 orang.

Untuk target sasaran vaksinasi sudah sebanyak 234.666.020. Vaksinasi ke-1 totalnya sudah mencapai 204.393806 dosis. Untuk vaksinasi ke-2 totalnya sudah mencapai 171.004.464 dan vaksinasi ke-3 mencapai 62.911.266 dosis.

Saat ini, Pemerintah Indonesia juga terus menyerukan kepada masyarakat untuk menerima vaksin hingga dosis ketiga, guna mencegah penyebaran yang meluas di Tanah Air.

Vaksinasi booster untuk lansia (Foto ilustrasi).

Photo :
  • VIVA.co.id/ Sherly (Tangerang)
Terpopuler: Jens Raven Peluk Wartawan Azizah Hanum, COVID-19 Ancam Olimpiade Paris

Cara yang paling efektif dilakukan untuk mencegah penularan yaitu dengan mematuhi protokol kesehatan dan selalu melakukan 3 M, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan jauhi kerumunan serta mencuci tangan pakai sabun.

COVID-19 Mulai Ancam Olimpiade 2024, Atlet Indonesia Diminta Waspada
ilustrasi masker mencegah penularan influenza, COVID-19 dan TBC

Indonesia Peringkat 2 Kasus TBC Tertinggi di Dunia, Ahli: Yang Meninggal Lebih Banyak dari COVID-19

Indonesia menempati peringkat 2 untuk kasus TBC terbanyak di dunia. Hal itu diungkap oleh Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof. Ali Ghufron Mukti.

img_title
VIVA.co.id
12 September 2024