Enam Warga Badui Saat Ini Teridentifikasi Positif Penyakit Campak
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA Nasional – Koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI) Muhammad Arif Kirdiat menyebutkan enam warga Badui positif campak. Hal ini diketahui setelah dilakukan pengambilan sampel darah pekan lalu dengan melibatkan laboratorium Klinik RSDP Serang.
"Kami hari Senin, 19 September 2022 akan mendirikan posko di Cijahe untuk pemeriksaan campak bagi warga Badui," kata Arif saat dihubungi oleh Antara di Lebak, Minggu, 18 September 2022.
Berdasarkan hasil sampel darah yang dilakukan tim medis SRI menyatakan enam warga Badui Dalam dan Badui Luar positif campak. Penyebaran penyakit campak ini sangat membahayakan dan harus cepat ditangani agar tidak meluas.
Sebab, penyakit campak dapat mengakibatkan komplikasi penyakit yang menyerang anggota tubuh secara menyeluruh. Biasanya, seseorang yang terkena campak akan mengalami gejala, seperti demam, batuk, dan pilek.
"Kami yakin warga Badui dalam satu bulan meninggal delapan orang terdiri dari enam serangan campak dan dua tuberkulosis," Ujarnya.
Untuk mencegah campak itu, dirinya bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mendirikan posko pemeriksaan dengan memberikan obat-obatan vitamin C dan makanan untuk kekuatan dab kekebalan tubuh.
"Kami berharap pengobatan campak di Badui berjalan lancar," kata Arip.
Menurut dia, melontarkan pernyataan enam warga Badui positif campak dari pengambilan sampel darah pasien yang memiliki kontak erat dengan korban di lokasi Badui bagian selatan. Sampai hari ini, ia diizinkan untuk mengambil sampel dan tidak ada pihak lain yang diberikan izin oleh Pak Jaro Saidi.
Namun, saya ingin melihat banyak dari berita Kadinkes Banten yang mengatakan bahwa tim beliau diperbolehkan masuk dan mengambil sampel di pemukiman Badui.
"Kami selaku Ketua SRI memprotes keras sikap dan tindakan Kadinkes Banten melalui staf beliau yang hadir dalam pertemuan di Ciboleger dengan Puskesmas Cisimeut, Dinkes Lebak, Kemenkes dan WHO," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dr Firman Rahmatullah mengatakan hingga kini baru menemukan warga Badui yang positif campak sebanyak tiga orang. "Kami tentu akan melakukan pengambilan sampel darah di pemukiman Badui," pungkasnya.