Polri Tetapkan Pemuda Madiun Tersangka Terkait Bjorka
- Twitter @bjorkanism
VIVA Nasional – Bareskrim Polri ternyata telah menetapkan pemuda di Madiun bernama Muhammad Agung Hidayatullah (MAH) sebagai salah satu tersangka bagian dari hacker Bjorka. MAH sebelumnya diamankan Tim Khusus yang terdiri dari beberapa lembaga seperti aparat kepolisian, BIN, BSSN kemudian Polhukam dan Kominfo.
"Jadi timsus telah melakukan beberapa upaya dan berhasil melakukan mengamankan, tersangka inisial MAH," ujar Juru Bicara Divhumas Polri Kombes Ade Yaya Suryana kepada wartawan, Jumat 16 September 2022.
MAH menjadi tersangka karena dinilai membantu hacker Bjorka menyediakan kanal di aplikasi Telegram untuk membantu hacker Bjorka beraksi. “Adapun peran tersangka bagian dari kelompok bjorka yang berperan penyedia channel telegram bjorkanism," ujarnya
Sebelumnya diberitakan, Publik tengah dihebohkan dengan isu kebocoran data yang terjadi belakangan ini. Isu tersebut mencuat setelah dugaan kebocoran data dari internal lembaga pemerintah hingga badan usaha milik negara selama sebulan terakhir.
Awalnya, hal itu diungkap di Breached Forum lewat pengguna bernama Bjorka. Bahkan, Bjorka telah menjual 1,3 miliar data registrasi kartu ponsel ini sebanyak 87 GB. Ia mendapatkan imbalan US$50 ribu atau Rp774 juta.
Tak hanya sampai disitu, setelah Bjorka membocorkan data orang nomor satu di Indonesia yaitu, Presiden Joko Widodo, dia juga membocorkan data dari Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate.
Tepat di hari ulang tahun Johnny hacker Bjorka menulis 'Happy birthday' di saluran Telegram Bjorkanism. Tidak sampai di situ, dia juga mengunggah sebuah gambar yang berisi data-data pribadi Menkominfo.
Selain itu, Bjorka juga membocorkan data Anies Baswedan, Menteri BUMN, Erick Thohir, Ketua DPR RI, Puan Maharani, data MyPertamina dan data SimCard.
Oleh sebab itu, Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin kemarin.
Dalam kesempatan itu, Jokowi menginstruksikan Menteri terkait untuk segera berkoordinasi dan menelaah lebih lanjut terkait dugaan kebocoran sejumlah data milik tokoh publik termasuk surat-surat yang ditujukan kepada Presiden Jokowi.
Menkominfo Johnny G Plate mengatakan, dalam rapat yang dipimpin Presiden itu, dibahas mengenai adanya serangan hacker Bjorka. Namun, data yang dibocorkan oleh Bjorka itu menurut Johnny bukanlah data rahasia dan merupakan data lama.
Johnny menuturkan, bahwa pemerintah juga akan membentuk tim untuk melakukan asesmen-asesmen berikutnya dalam rangka menjaga kepercayaan publik. Tim tersebut akan terdiri dari berbagai unsur, seperti Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kepolisian Republik Indonesia, hingga Badan Intelijen Negara (BIN).
"Perlu ada emergency response team yang terkait untuk menjaga tata kelola yang baik di Indonesia untuk menjaga juga kepercayaan publik. Jadi akan ada emergency response team dari BSSN, Kominfo, Polri, dan BIN untuk melakukan asesmen-asesmen berikutnya," kata Johnny di Istana Kepresidenan, Jakarta.