Kasus Sambo, Gatot Nurmantyo: Ada Pertempuran 2 Kelompok Polisi

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

VIVA Nasional – Eks Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo menilai kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofryansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J sebagai sebuah pertempuran. Diketahui, kasus pembunuhan yang didalangi mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo terjadi pada 8 Juli 2022 lalu.

Setahun Operasi di Afrika Tengah, Satgas Kizi TNI Konga XXXVII-J Minusca 2023 Berhasil Bawa Banyak Penghargaan dari PBB

"Saya melihat ini adalah ada pertempuran, kenapa pertempuran? Ada yang ditembak, bukan tertembak, berarti pertempuran," ujar Gatot dalam sebuah video yang dikutip VIVA, Jumat, 16 September 2022.

Tersangka Ferdy Sambo bersama istrinya, Putri Candrawathi.

Photo :
  • (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/YU)
6 Kasus Polisi Tembak Polisi di Indonesia, Ada yang Bikin Heboh Masyarakat

Gatot menjelaskan, pertempuran itu terjadi di antara dua kelompok dalam internal Polri. Pertama, kelompok polisi yang bajingan dan pengkhianat serta tak memiliki sifat manusiawi.

"Dan pertempuran polisi yang saya katakan tadi itu, dengan polisi yang profesional, bermoral dan menegakkan jati dirinya sebagai pelindung rakyat dan mewujudkan keadilan. Dua kelompok ini yang sekarang sedang bertempur di kepolisian," ungkapnya.

Panglima TNI Pastikan Prajurit yang Ikut Pilkada 2024 Sudah Mengundurkan Diri

Menurut Gatot, ada taruhan yang berbahaya dalam pertempuran antar kelompok di internal Polri tersebut. Katanya, kelompok yang kalah harus menyesuaikan diri dengan keinginan dari sang pemenang.

Mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo

Photo :
  • Repro video.

"Kalau ini yang menangnya bajingan, maka seluruh polisi harus menjadi bajingan. Kalau enggak, keluar dia atau dia ditembak," tandas Gatot.

Untuk diketahui, aksi penembakan terjadi di rumah dinas mantan Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo pada Jumat, 8 Juli 2022. Dalam insiden ini, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat tewas karena ditembak.

Dalam kasus ini, Polri juga telah menetapkan lima orang tersangka yakni mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo, istri Sambo yang bernama Putri Candrawathi, Brigadir RR, Bharada E dan Kuwat Ma'ruf.

Dari pengakuan Ferdy Sambo ke penyidik, ternyata dia yang telah membuat skenario bohong terkait kasus pembunuhan Brigadir J. Adapun Sambo tega membunuh Brigadir J lantaran mendapat laporan dari istrinya yang diduga dilakukan oleh Brigadir J.

Ferdy Sambo, Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Dalam keterangan tersangka FS bahwa dirinya marah dan emosi setelah mendapat laporan dari istrinya PC yang telah mengalami tindakan yang melukai harkat dan martabat keluarganya yang terjadi di Magelang," ujar Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Andi Rian Djajadi di Mako Brimob, Kamis malam, 11 Agustus 2022.

Para tersangka dijerat Pasal 340 subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 juncto Pasal 56 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati.

Jenderal Listyo Ungkap Tantangan Berat yang Dihadapi TNI-Polri

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyebut Pendidikan Reguler Angkatan LII Sesko TNI Tahun Anggaran 2024, merupakan komitmennya dan Panglima TNI Jenderal Agus.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024