Jenderal Dudung: Jangan Jadi Ayam Sayur, Bergejolak Jangan Diam Aja
- Instagram @dudung_abdurachman
VIVA Nasional – Video pengarahan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman viral di kalangan media. Dalam pengarahan tersebut, Dudung menyampaikan ke anak buahnya untuk bergerak menentang pernyataan anggota komisi 1 DPR RI Effendi Simbolon yang menyebut TNI sebagai gerombolan mirip ormas.
Tak hanya itu, Effendi juga mengatakan jika antara KSAD Dudung dengan Panglima TNI Jenderal Andika Pertama dianggap tidak harmonis. Effendi beralasan hal itu terlihat keduanya tidak pernah satu hadir dalam satu tempat. Video pengarahan Dudung ini viral bersamaan dengan perminta maafan Effendi kepada TNI, Rabu 14 September 2022 kemarin.
Dudung pun tak terima. Dia memerintahkan semua anak buahnya untuk bergerak secara masif menolak omongan tersebut dan menyatakan jika TNI solid. Namun, kemarin Dudung sudah meminta anak buahnya untuk berhenti menyerang Effendi lantaran sudah minta maaf.
Berikut fakta-fakta yang dihimpun VIVA dari video pengarahan tersebut, di antaranya:
1. Jangan jadi ayam sayur
Kita jadi petarung, jadi jagoan. Jangan jadi ayam sayur. Saya lihat itu diam semua. Nanti lihat tanggal 26, saya buktikan pada kalian. Jangan kita diam saja. Dia itu siapa? Nggak berpengaruh, nggak berpengaruh.
Harga diri, kehormatan kita, kok diinjak-injak sama dia. Karena saya tahu juga dia dapat 'angin' masalahnya, sehingga kita duduk semua, diam
Ke depan nggak ada lagi orang-orang seperti itu. Saya sudah diajarkan apa yang harus kita sampaikan di media, jangan salahkan nanti prajurit kita ngamuk, prajurit kita.
2. Memanas
Prajurit kita ini sedang di grup, di kelompok, di grup tamtama sudah panas. Kelompok bintara sudah marah. Kok kita kelompok perwira santai-santai saja gitu loh? Enggak ada saya lihat bergerak sedikitpun, Apa takut jabatannya dilepas atau gimana?
Danrem-dandim juga saya lihat santai saja, meninabobokan jabatannya. Jangan terbiasa seperti itu saya minta, ya?
Silakan kalian bergerak, berdayakan FKPPI dan segala macam untuk tidak menerima penyampaian Effendi Simbolon, masif, lakukan. Nggak usah ada yang takut ya. Nggak usah takut kalian dicopot segala macam, saya tanggung jawab.
3. Jangan takut dicopot
Saya minta ini buktikan ya, jangan kemudian diam saja, takut pangkat dan jabatannya dicopot. Kalian sudah bisa buktikan apa yang saya lakukan. Pangkat dan jabatan itu Gusti Allah, Tuhan yang ngatur. Bukan siapa pun ya, bukan siapa pun. Jadi nggak usah takut kalau harga diri dan kehormatan diinjak-injak, kok kita diam saja gitu.
Saya tidak lihat ada letkol, kolonel, ngomong, bintang 1, bintang 2 ngomong, bergejolak gitu loh. Tidak ada yang saya lihat itu. Diam-diam saja, dan dia pun akhirnya merasa menang ya.
4. Komentari Komisi 1
Saya tekankan lagi, tidak ada lagi pengondisian Effendi Simbolon untuk minta-minta ke wilayah. Nggak usah takut kita, kalian nggak usah takut.
Tidak berpengaruh, Komisi I itu tidak berpengaruh ya. Dia kerjanya hanya minta. Komisi I tuh banyak yang bagus, semuanya bagus kecuali dia, Effendi Simbolon, yang lain tidak ada.
Effendi minta maaf
Effendi Simbolon menyampaikan permohonan maaf kepada lembaga TNI. Hal ini buntut dirinya menyebut institusi tersebut seperti gerombolan.
"Saya mohon maaf atas apapun perkataan saya yang menyingggung, yang tidak nyaman para prajurit siapapun dengan perkataan yang mungkin diartikan lain," kata Effendi di Gedung DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 14 September 2022.
Pernyataan Effendi disampaikan saat rapat bersama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada 5 September 2022. Effendi menyoroti KSAD Jenderal Dudung Abdurachman yang tidak hadir dalam rapat dan menyampaikan ada isu disharmoni di tubuh TNI.