Mardani Ali Sera: Bjorka Bisa Jadi Penjahat, Bisa Jadi Pahlawan
- VIVA/Rifki Arsilan
VIVA Nasional – Baru-baru ini masyarakat Indonesia dihebohkan dengan kebocoran data dan dokumen penting dari sejumlah pejabat negara oleh seorang hacker bernama Bjorka.Â
Anggota Komisi II DPR RI sekaligus Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera mengatakan, hacker Bjorka bisa menjadi penjahat dan pahlawan dalam negara Indonesia.
Mardani mengatakan, segala bentuk kebobolan dan kebocoran data yang disebabkan oleh hacker Bjorka merupakan tindakan kejahatan yang memang harus segera dipulihkan. Mardani juga menyebut bahwa pemerintah Indonesia menjadi penanggungjawab utama untuk menyelesaikan masalah ini.
"Saya beberapa waktu lalu bertemu KPU dan menanyakan itu data-data Anda nih bocor. Pihak KPU mengklaim datanya tidak bocor. Berarti nanti saya akan melakukan RDP ulang dengan data yang ada. Jadi versi KPU datanya tidak bocor, tapi beberapa data yang beredar itu valid bocor," kata Mardani dalam program Catatan Demokrasi tvOne, Selasa, 13 September 2022.
Mardani menambahkan, dalam melakukan segala registrasi di Indonesia wajib memasukkan semua data atau informasi pribadi dari setiap masing-masing masyarakat. Seperti contoh, kata dia, untuk masuk PeduliLindungi, untuk registrasi simcard dan untuk mendaftar sipol juga harus perlu memasukan semua data.
"Pemerintah bagaimanapun penanggungjawab utama. Karena memang tugas negara memang melindungi kita. Ketika warga negara sudah memberikan datanya, tugas negara wajib menjaganya. Makanya, kalau buat saya Bjorka bisa jadi penjahat, bisa jadi pahlawan," ujar Mardani.
Mardani juga menjelaskan maksud dari kata-kata pahlawan yang dilontarkannya itu. Menurutnya, Indonesia harus lebih memperhatikan sistem keamanan siber, dengan adanya penyerangan dari hacker Bjorka itu, negara Indonesia bisa memperkuat proteksi dan perlindungan keamanan data masyarakat.
"Menurut saya, Bjorka ini bukan aktor utama. Di sini NKRI yang menjadi aktor utamanya dan NKRI keadaannya sedang dalam kondisi diserang. Nah, yang terpentingnya adalah respons kita sebagai bangsa, ketika ada krisis yang diperlukan adalah leader. Leader itu ambil kontrol dan tanggung jawab untuk memperbaiki sistem dan memperkuat serta negara wajib hadir," kata Mardani.
"Ini adalah bentuk bagaimana warga negara terlepas dia baik atau buruk, itu bisa mengontrol negara. Agar negara hadir memperbaiki diri dan merapikan sistem," ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, menurut Mardani, segala institusi terkait seperti Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) wajib membantu untuk memulihkan kebocoran data masyarakat Indonesia.Â
Sebelumnya diberitakan, politikus Partai Gerindra, Fadli Zon mengatakan, Indonesia sedang mengalami masalah serius terkait krisis kedaulatan data. Dimana, kata Fadli, hal tersebut menjadi sangat serius yang harus ditangani oleh pemerintah.
"Ya menurut saya Indonesia ini sedang mengalami krisis kedaulatan data. Hal ini menurut saya sangat serius yang harus ditangani oleh pemerintah," kata Fadli dalam program Catatan Demokrasi tvOne, Selasa, 13 September 2022.
Fadli Zon menambahkan bahwa krisis kedaulatan data di Indonesia yang sedang dialami oleh masyarakat itu disebabkan karena sistem keamanan siber yang lemah dan amatiran. Menurutnya, pembobolan data oleh Bjorka merupakan langkah awal dan akan berlangsung secara terus-menerus yang lebih besar.
"Ini masalah yang sangat serius, karena ini akibat dari keamanan siber kita yang amatiran. Bagaimana kalau sekarang ini (kebocoran data) hanya menjadi pembuka saja? kita tidak tahu kedepannya bisa saja akan lebih besar. Jadi kita nih mau sok - sok IT, tapi kita nih IT Securitynya tidak dibenahi. Itu menurut saya ya," ujar Fadli.