Nahas, Uang Tabungan Biaya Haji Rp50 Juta Hancur Dimakan Rayap

Penjaga sekolah, Samin, menunjukkan uang tabungan yang dimakan rayap.
Sumber :
  • VIVA/ Fajar Sodiq.

VIVA Nasional - Nasib malang menimpa seorang penjaga sekolah di SD Negeri Lojiwetan, Pasar Kliwon, Solo, bernama Samin. Uang tabungan senilai Rp50 juta dimakan rayap. Padahal uang tabungan tersebut rencananya akan digunakan untuk biaya pendaftaran ibadah haji bersama dengan istrinya.

Istilah Pendidikan yang Harus Diketahui Orang Tua di Indonesia

Mau Menghitung Duit Tabungan

Samin, penjaga sekolah yang pemilik uang tabungan itu baru mengetahui uang tabungannya dimakan rayap pada Selasa pagi, 13 September 2022. Saat itu, ia dan istrinya rencananya akan menghitung duit tabungan yang telah dikumpulkannya selama 2,5 tahun.

Bukan Cuma Tugas Guru, Ini yang Harus Dilakukan Orangtua Buat Kembangkan Potensi Anak Sejak Dini

Dipenuhi Rayap

Tapi alangkah kagetnya ketika membuka salah satu celengan plastik itu dipenuhi dengan rayap. Sontak tambah kaget setelah mengetahui uang yang terdapat di dalam celengan plastik itu kondisinya sudah hancur dimakan rayap. Total uang tabungan itu sekitar Rp 50 juta.

Prabowo Ingin Bangun Kampung Haji Indonesia di Makkah Arab Saudi

“Tahu uang tabungannya dimakan rayap, istri saya hanya menangis karena itu uang tabungan untuk biaya pendaftaran haji,” kata dia saat ditemui di tempat tinggalnya di SD Negeri Loji Wetan, Pasar Kliwon, Solo, Selasa, 13 September 2022.

Kemudian uang kertas yang telah dimakan rayap itu dipilah-pilah di dalam dua kardus. Satu kardus untuk wadah uang tabungan kertas yang kondisinya sudah hancur dan tinggal potongan-potongan kecil, sedangkan kardus satunya untuk uang kertas yang kondisi kerusakannya sekitar 50 persen–70 persen.

Satu Celengan Utuh

Sementara itu, tabungan celengan plastik satunya kondisinya utuh alias tidak dimakan rayap. Lantas, Samin menata uang yang masih utuh itu di atas tempat tidurnya. Tabungan celengan tersebut juga disimpan di rak buku kamarnnya tetapi tidak ikut di makan rayap.

“Yang satu (celengan) aman dan baru itu. Saya kan ada dua omplong (celengan) yang satu sudah hancur itu dan yang satunya aman isinya lima puluh juga kurang dua ratus ribu. Jadi totalnya Rp100 juta dua celengan itu,” katanya.

Uang tabungan tersebut menurut Samin merupakan hasil menabungnya setiap hari. Ia dan istrinya setiap hari menabung ke dalam tabungan celengan plastik itu mulai dari Rp200 ribu hingga Rp300 ribu. Uang tersebut selain hasil keuntungan dari berjualan istrinya di kantin sekolah dan pendapatannya sebagai penjaga sekolah.

“Saya kumpulkan dapat uang dari mana saya masukin gitu. Setiap hari minimal menabungnya itu Rp200 ribu. Pokoknya kalau ada rejeki tak masukan ke situ,” kata dia.

Alasan memilih menabung di rumah bukan tanpa sebab pasalnya sebagai seorang penjaga sekolah honorer dirinya tidak bisa sewaktu-waktu meninggalkan sekolah untuk menabung ke bank. Dengan demikian, ia pun memilih untuk menabung di rumah dengan memanfaatkan tabungan celengan plastik di kamarnya.

“Kalau mau menabung Rp200 ribu–Rp300 ribu ke bank kan ibaratnya memakan waktu. Saya kan kerjanya di sekolahan memantau anak-anak, harus memantau kamar mandi. Jadi tidak bisa sewaktu-waktu pergi ke bank,” kata dia.

Rencananya uang hasil menabung itu akan digunakan Samin dan istrinya untuk biaya mendaftar ibadah haji. Lantaran untuk tujuan tersebut, ia dan istrinya tidak berani mengambil uang yang telah dimasukkan ke dalam tabungan celengan plastik itu.

“Tujuan utama saya menabung itu untuk biaya mendaftar haji. Saya dan istri tidak pernah mengambil uang tabungan itu,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya