Rentetan Sejarah Gempa dan Tsunami yang Mengguncang Mentawai

Ilustrasi - Seismograf, alat pencatat getaran gempa.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA Nasional – Terulang kembali, gempa mengguncang Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat pada hari ini Minggu, 11 September 2022. Mentawai kembali bergetar lantaran adanya 2 gempa bumi yang saling bersusulan hingga membuat masyarakat berhamburan keluar rumah.

Puteri Qatrunnada, Relawan Dokter Muda Bertaruh Nyawa di Tengah Bencana

Menurut siaran informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah terjadi gempa dengan kekuatan magnitudo 6,1 yang telah mengguncang barat laut, tepatnya Pulau Siberut, Mentawai di Provinsi Sumatera Barat pada pagi hari yakni 06.10 WIB. 

Gempa di Kepulauan Mentawai

Photo :
  • VIVA/Syaefullah
WNA Asal Italia Tewas Tertusuk Ikan Todak Saat Berselancar di Mentawai

Gempa bumi yang terjadi kali ini terjadi dengan magnitudo cukup besar. Wajar saja banyak warga lari begitu panik dan berhamburan keluar rumah mencari perlindungan demi menyelamatkan diri. 

Menurut data yang didapat dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa kali ini berada di kedalaman 10 kilometer dengan posisi di 1.18 Lintang Selatan dan 98.53 Bujur Timur. 

Cerita Korban Gempa Jadi Andalan DIY di Tenis Kursi Roda Peparnas 2024

Tak butuh lama, ternyata ada gempa bumi susulan yang mengguncang Tanah Sikerei ini selang beberapa menit usai gempa pertama berlangsung tepatnya pada pukul  06.24 WIB. 

Pantauan dari layar lokasi gempa bumi (Foto ilustrasi).

Photo :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

Rincian gempa bumi kedua ini ternyata memiliki kekuatan magnitudo lebih rendah dari yang pertama yakni 5.4. Gempa bumi kedua terjadi di 1.25 Lintang Selatan dan 98.49 Bujur Timur  atau 146 kilometer barat laut Mentawai dengan kedalaman 11 Kilometer.

Selain itu, BMKG juga mengungkapkan jika 2 gempa bumi yang terjadi kali ini tidak akan berpotensi terjadinya tsunami. 

Berdasarkan informasi dari laman VIVA.co.id, dari adanya 2 guncangan gempa bumi yang terjadi di Mentawai ini terdapat, ada 1 korban yang mengalami luka pada bagian kepala dan 1 korban mengalami sesak nafas.

Kali ini gempa bukan yang pertama kalinya terjadi di Kepulauan Mentawai, tapi jauh sebelum ini sudah ada catatan sejarah yang menjadi saksi jika kepulauan ini kerap diguncang gempa bumi serta tsunami.

Ilustrasi gempa Bumi.

Photo :
  • Istimewa

Kilas Balik Sejarah Gempa Bumi di Mentawai

Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari pernah menyebutkan jika Mentawai memiliki sejarang sangat panjang terkait adanya gempa bumi serta tsunami.

Di mana Abdul mengatakan, jika sejarah pertama tercatat pada tahun 1797. Di mana pada saat itu gempa bumi terjadi dengan kekuatan manitudo kisaran 8,6 hingga 8,7 dan tsunami yang cukup signifikan.

Mengingat kembali banyaknya gempa bumi yang terjadi di Mentawai, Dwikorita selaku kepala BMKG  melalui konferensi per daringnya pada Senin, 14 Maret 2022 yang lalu mengungkapkan, jika sejarah gempa merusak ini sebetulnya di wilayah yang terjadi di pusat gempa saat ini telah mengalami gempa-gempa sebelumnya kurang lebih 16 kali yang tercatat mulai 1791

Ilustrasi gempa bumi besar.

Photo :
  • U-Report

Dan berikut penjelasan kepala BMKG Dwikorita terkait berbagai gempa yang kerap terjadi di Mentawai.

  1. Pada 10 Februari 1797 telah terjadi gempa berkekuatan 8,5 magnitudo yang menyebabkan 300 orang meninggal dunia dan menyebabkan tsunami. 
  2. Pada 4 Februari 1971 gempa M6,3 menyebabkan sejumlah bangunan rusak. 
  3. Pada 8 Maret 1977 gempa berkekuatan 5,5 membuat 982 rumah serta sejumlah fasilitas umum rusak. 
  4. Pada 28 April 1979 sebanyak 64 orang meninggal, sembilan orang hilang, dan 193 rumah rusak akibat gempa bermagnitudo 5,8. 
  5. Pada 16 Februari 2004 terjadi gempa M5,6 membuat lima orang meninggal, tujuh orang luka-luka, dan 100 rumah rusak. Hanya berselang tujuh hari,  gempa M6,0 kembali mengguncang Segmen Mentawai. 
  6. Pada 17 Desember 2006 gempa M6,0 mengguncang dan membuat tujuh orang meninggal, 100 orang luka-luka, dan 680 rumah rusak. 
  7. Setahun berselang pada 6 Maret 2007, setidaknya 67 orang meninggal dunia dan 826 luka-luka akibat gempa M6,3. 
  8. Lalu, pada 13 September 2007 gempa berkekuatan 7,1 menyebabkan 25 meninggal dunia, 161 luka-luka, dan lebih dari 56 ribu bangunan rusak. 
  9. Pada 25 Februari 2008, gempa berkekuatan 7,0 kembali mengguncang. 
  10. Pada 16 Agustus 2009, gempa M6,9 menyebabkan gelombang tsunami dan membuat sembilan orang luka-luka. 
  11. Pada 30 September 2009, kembali gempa lebih besar terjadi dengan kekuatan 7,6 membuat 1.100 meninggal dunia, 2.181 luka-luka, dan 2.650 bangunan rusak serta menyebabkan tsunami. 
  12. Pada 2010, 2014, 2017 kembali terjadi gempa dengan masing-masing magnitudo M6,0, M5,0, M5,5, dan M6,2. 
  13. Pada 2017 terjadi dua kali gempa, yakni M5,5 pada 14 Juli dan M6,2 pada 1 September.
  14. Dan tahun ini kembali ini, dimulai dari terjadinya gempa bumi pada pertengahan Maret 2022, telah terjadi gempa berkekuatan M 6,7 mengguncang wilayah Nias Selatan, Sumatera Utara pada Senin 14 Maret 2022.
  15. Diketahui, gempa bumi yang mengguncang pantai selatan Nias Selatan, Sumatera Utara, terjadi di sekitar Zona Megathrust Segmen Mentawai bagian Siberut yang menyimpan potensi gempa hingga M 8,8 dan destruktif atau merusak.
  16. Dan kini di pertengahan tahun kembali terjadi gempa di Mentawai, tepatnya di Pulau Siberut, Mentawai di Provinsi Sumatera Barat. Di mana gempa bumi kali ini terjadi dua kali guncangan yang terjadi selang beberapa menit dari yang pertama.
Ilustrasi - Seismograf, alat pencatat getaran gempa.

Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Buol Sulteng, BMKG Ungkap Penyebabnya

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar naik.

img_title
VIVA.co.id
9 November 2024