Sebelum Meninggal, Albar Mahdi Sempat Singgung Senioritas di Gontor

Orangtua dari AM, santri Ponpes Gontor, Poorogo yang tewas dianiaya.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Sadam Maulana

VIVA Nasional - Albar Mahdi (17), santri Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, dikenal sebagai pribadi yang terbuka dengan keluarga. Almarhum tidak pernah tertutup dan selalu menceritakan apapun keinginannya.

Lima Pelaku Perundungan Murid SMA Negeri di Jaksel Dikeluarkan dari Sekolah

Ibunda Albar Mahdi, Siti Soimah menceritakan pengakuan almarhum sebelum meninggal. Menurut dia, almarhum putranya pernah bercerita ada keinginan memperbaiki sistem di Ponpes Gontor terutama soal senioritas.

"Anak saya selalu berceloteh ingin perbaiki sistem Ponpes. Kata-kata ini sering dia utarakan sebelum meninggal," kata Soimah, Sabtu, 10 September 2022.

Nasib Baik Dwi Ayu, Korban Aniaya Anak Bos Toko Roti Kini Jadi Karyawan dan Mahasiswa Berkat Jhon LBF

Proses pembongkaran makam santri AM untuk keperluan autopsi.

Photo :
  • VIVA.co.id/Sadam Maulana

Pun, Soimah akhirnya paham maksud omongan Albar. Sebab, anaknya meninggal diduga akibat tindak kekerasan oleh santri senior.

Sosok Misterius Pria Bertelanjang Dada saat Anak Bos Toko Roti Ditangkap, Ibu Muda Diperkosa Tetangga

"Dengan meninggalnya almarhum, saya baru mengerti bahwa maksud celotehan itu adalah untuk memperbaiki sistem di Pondok. Supaya tidak terjadi lagi tindak kekerasan di lembaga pendidikan manapun dengan pengalihan pengasuhan dan pengawasan kepada senioritas," jelas Soimah.

Albar Mahdi sebelumnya meninggal dunia diduga karena dianiaya pada 22 Agustus 2022. Almarhum diterbangkan ke rumah duka di Jalan Mayor Zein, Lorong Sukarame, Kelurahan Sei Lais, Kalidoni Palembang, Sumatera Selatan, pada 23 Agustus. Albar juga sudah dimakamkan di TPU Sungai Selayur.

Sementara itu, pada Jumat, 9 September 2022, pimpinan Ponpes Gontor berziarah ke makam almarhum. Pimpinan Ponpes juga berkunjung langsung ke rumah duka untuk bertakziah.

Pihak Ponpes Gontor berdoa di atas makam santri AN yang tewas dianiaya.

Photo :
  • VIVA.co.id/Sadam Maulana

Soimah menyambut kehadiran pimpinan Ponpes. Dia juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas kunjungan ke Palembang.

Soimah memaknai, jika tujuan pimpinan Ponpes Gontor bersama rombongan berkunjung adalah suatu bentuk tindakan yang nyata kepada keluarga. Hal itu untuk menghibur dan mengucapkan belasungkawa.

"Saya tahu kunjungan dari pimpinan Ponpes bersama rombongan adalah untuk menghibur kami pihak keluarga. Agar kami bersabar dalam menghadapi cobaan yang sedang kami alami," tuturnya.

Namun, kata Soimah, dikarenakan permasalahan tersebut sudah masuk ke ranah hukum, maka pihak keluarga tetap melanjutkan prosesnya.

"Kami tetap melanjutkan proses hukum ini untuk menuntut keadilan yang sesungguhnya, untuk anak saya Albar Mahdi," ujarnya.

Begitu juga menurutnya terhadap pihak-pihak yang diduga coba menghilangkan bukti-bukti. "Menutup-nutupi atas peristiwa penganiayaan terhadap anak saya. Sehingga anak saya harus menjalani autopsi," tutur Soimah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya